Sore ini, Sabtu 3 April 2021 Koteka kembali menyelenggarakan Koteka Talks 29 bertajuk "Sekilas Peringatan Hari Kartini di Hongaria & Jerman" sehubungan sudah memasuki bulan April yang di Indonesia sangat identik dengan emansipasi wanita. Sebagai nara sumber dipilih Dra. Wening Esthyprobo MA, mantan Duta Besar RI untuk Hongaria 2014-2018. Sebagai moderator Gaganawati Stegmann, Kompasianer of The Year 2020.
Pada presentasinya Wening menceritakan tentang peringatan hari Kartini di Hongaria dan Jerman yang pernah dialaminya saat masih menjabat sebagai Dubes RI untuk Hongaria. Misal pada  21 April 2017 mengadakan nonton bareng (nobar) dengan sutradara Hongaria yang diawali dengan syukuran makanan Indonesia dan memilih film yang berkisah tentang tentang kuda betina yang cacat tungkainya.
Film ini berkisah perjuangan si kuda betina yang meski cacat, dengan latihan yang telaten dan semangat yang tinggi ternyata mampu mengalahkan kuda lain. Kuda betina ini pada akhirnya mampu menjuarai  banyak kejuaraan yang diikutinya. Inti cerita film ini sangat menyentuh hati, bila mau dikaitkan pada emansipasi wanita, hendaknya perempuan Indonesia memiliki semangat pantang menyerah dalam menggapai cita-citanya.
Dikaitkan dengan pengalaman Wening sendiri saat mendaftarkan diri memasuki Departemen Luar Negeri (sekarang Kementerian Luar Negeri), hanya dua perempuan yang diterima. Berkat tekad dan daya juangnya, Wening mampu mencapai prestasi menjadi Duta Besar perempuan. Dan saat ini Indonesia juga memiliki Menteri Luar Negeri perempuan. Dalam persaingan yang sangat ketat dan disebutnya sebagai dunia kaum pria.
Kembali pada peringatan hari Kartini, pada 20 April 2018 pernah mengadakan pelatihan singkat tentang batik dan kebaya di KBRI Budapest. Wening senang mengumpulkan berbagai jenis batik dari aneka daerah di Indonesia agar dapat dipamerkan di Eropa. Keuntungan sebagai dubes wanita bisa mengenakan busana nasional, kalau pria lebih terbatas karena hanya mengenakan jas, Wening selalu tampil agar banģga sebagai bangsa  Indonesia.
Selain di Hongaria, pernah mengikuti peringatan hari Kartini di Jerman 2017 yang diliput media Indonesia dan Jerman. Pada perayaan hari Kartini yang diadakan pada sebuah museum ini dilakukan pameran tentang Indonesia dan memperkenalkan tarian Indonesia. Beruntung Wening memiliki staf kedubes yang bisa menari.
Saat menjadi dubes di Hongaria, Wening juga memperjuangkan kesetaraan upah di Hongaria, bila pria digaji 100 perak, wanita juga harus digaji sama.
Berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah masih satu daerah yang berdekatan dengan asal RA Kartini (Jepara) sehingga pernah mengunjungi makam dan museum Kartini.
Dalam kiprahnya, Wening menghendaki generasi muda lebih memiliki  semangat nasionalisme dengan melihat film tentang perjuangan bangsa  Indonesia daripada menonton drakor.
Di Hongaria, kedubes RI memiliki dua perangkat gamelan, namun sangat disayangkan pemain gamelan, niyaga dan sinden di Hongaria semuanya orang Eropa, bahkan mereka fasih berbahasa Jawa. Wening kawatir nantinya perempuan yang berkain kebaya justru perempuan Eropa. Ini keprihatinan Wening melihat generasi muda Indonesia yang mulai banyak yang enggan mengenakan busana nasional kain dan kebaya.