Ada kalanya orang memiliki sikap pamer, meski tanpa disadarinya. Terutama dengan adanya media sosial, mereka jadi tanpa disengaja sudah menunjukkan sikap pamer.
Sikap pamer secara rendah hati, sangat mudah ditemukan di media sosial. Karena sebenarnya mereka menyadari pamer secara terbuka sangat tidak elegan dan terkesan sombong.Â
Hanya saja karena tak ingin terlihat sombong, maka diperlihatkan dengan cara terselubung, contohnya bila Anda mengunggah foto secangkir teh dengan beberapa buku bacaan yang cukup berat disertai komentar (caption), "Nikmatnya teh di pagi hari," atau Anda mengunggah foto mobil Anda dengan komentar (caption) "Hari ini mobil diserempet sepeda motor hingga kaca spion  patah, padahal suku cadangnya susah, harus pesan langsung dari luar negeri." Banyak lagi contoh lainnya yang mungkin Anda bisa tambahkan sendiri.
Dengan makin berkembangnya media sosial, Anda makin bebas mengutarakan apa saja, pamer di media sosial pun menjadi sebuah trend. Anda seakan tanpa menyadarinya telah bermegah diri dengan apa yang Anda tunjukkan. Namun sejujurnya hendaknya secara arif Anda janganlah bersikap pamer, orang kuat jangan pamer karena kekuatannya, dan orang kaya jangan pamer karena kekayaannya. Tentunya hal-hal demikian kurang patut.
Alangkah bijaknya jika Anda mampu memelihara sikap rendah hati. Hiduplah dengan arif, karena orang sombong akan berakhir dalam keaiban, tetapi orang yang rendah hati akan menjadi orang bijaksana.
Pernahkah Anda memamerkan sesuatu di media sosial meski tidak bermaksud pamer? Hal apa yang Anda peroleh dari tindakan ini? Mengapa sebaiknya Anda diharap untuk tidak menyombongkan sesuatu yang Anda miliki?
Ayolah memelihara sikap rendah hati, dengan tidak mengumbar kelebihan apa pun yang Anda miliki.
Orang yang rendah hati adalah orang bijaksana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI