Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yang Harus Diketahui Setelah Vaksinasi

28 Februari 2021   17:42 Diperbarui: 28 Februari 2021   17:43 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euforia untuk mendapatkan vaksinasi akhirnya dapat melibas berita hoaks yang mengkawatirkan efek samping vaksinasi. Mungkin karena adanya sertifikat untuk boleh bepergian, apalagi vaksinasi diberikan secara gratis.

Setelah vaksinasi diprioritaskan pada tenaga kesehatan (nakes) dan TNI/Polri, akhir bulan Februari 2021 prioritas mulai menyasar kaum lanjut usia yang diketahui sangat rentan terpapar virus. Meski pada awal vaksinasi disebutkan vaksin hanya diperuntukkan bagi kelompok usia 18-59 tahun. Akhir-akhir ini sudah direvisi dan boleh diberikan kepada kaum lanjut usia.

Antusias vaksinasi kaum lanjut usia sangat tinggi, sehingga terjadi antrean panjang di kota Jakarta dan Semarang. Hal ini disebabkan tata cara pendaftaran yang tidak seragam dan sistematis, sehingga dikawatirkan dapat terbentuk klaster baru pada antrean panjang vaksinasi.

Seperti anjuran yang telah banyak dipublikasikan, mereka yang ingin mendapat vaksinasi harus membuat pengakuan tidak mengidap penyakit komorbid sebanyak tiga item. Namun karena tingginya antusias vaksinasi ironisnya ada anjuran agar menjawab tidak ada penyakit komorbid. Hal ini tentu berbahaya bagi penerima vaksinasi yang tidak jujur.

Setelah menerima vaksinasi, peserta juga diwajibkan tidak langsung pulang, tetapi menunggu selama 30 menit guna mengantisipasi efek samping, mengingat tubuh tiap orang berbeda penerimaannya terhadap vaksin yang telah disuntikkan.

Paska Penyuntikan Vaksin

Bagi yang sudah menerima suntikan vaksin pertama, mereka yang tergolong lansia harus kembali disuntik setelah 28 hari, sedangkan kelompok usia 18-59 tahun harus kembali disuntik setelah 14 hari.

Hal lain yang perlu diperhatikan, meski ada yang merasa lebih bugar setelah vaksinasi tetapi sebaiknya menghindari aktivitas berat, seperti aerobik, push up, sit up, senam lantai, golf, bulutangkis, basket, tenis, tenis meja, voli, lari marathon, bersepeda / gowes, fitness / gym, melakukan kegiatan seks dan mengangkat beban berat.
Prinsipnya semua aktifitas yang nenggunakan otot, sebaiknya dihindari hingga 7 hari setelah vaksinasi.
Disarankan melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki santai, bukan jalan cepat, pada pagi hari atau sore hari. Yang tidak terlalu memacu gerakan pada otot tangan.
Hal ini disebabkan vaksin yang disuntikkan saat ini, (dari Sinovac), adalah bagian virus yang telah dilemahkan, sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit. Meski demikian, mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi tidak boleh arogan, mereka harus tetap mematuhi protokol kesehatan 5M (memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan dan Membatasi aktifitas).
Vaksin yang telah disuntikkan bertujuan untuk melatih tubuh manusia agar mengenali virus dan segera bersiap menyerangnya bila mengetahui ada virus yang masuk ke dalam tubuh.
Selain menerapkan protokol kesehatan 5M, sebaiknya banyak istirahat dan tidak melakukan aktivitas berat, agar vaksin berfungsi efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun