Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suasana Imlek yang Berbeda

11 Februari 2021   13:10 Diperbarui: 11 Februari 2021   13:23 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imlek (sumber: ef.co.id)

Hari ini 11 Februari 2021, atau H-1 sebelum Tahun Baru Imlek, biasanya adalah saat yang paling ditunggu-tunggu karena adalah saat reuni keluarga besar. Biasanya kami sekeluarga berkumpul untuk makan malam bersama, lalu berbincang-bincang hingga tengah malam saat kami saling mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, Sin Coen Kiong Hie.

Anggota keluarga yang tinggal di luar negeri dan luar kota, sengaja meluangkan waktu untuk berkumpul bersama. Agar meski tinggal berjauhan kami tetap saling mengenal sebagai sebuah keluarga besar. Namun khusus tahun ini semuanya berbeda. Yang dari luar negeri pasti sulit datang karena tidak ada atau jarangnya jalur penerbangan. Yang dari luar kota meski ada jalur penerbangan juga ribet karena harus test swab antigen terlebih dulu sebelum bisa naik pesawat. Keluarga yang tinggal di Jabodetabek pun enggan keluar rumah karena kawatir terpapar virus.

Bukannya kami menjadi paranoid, namun kami harus menggunakan akal sehat. Saat pertemuan keluarga besar, kami harus melindungi orang tua yang rentan terpapar virus. Kami yang mudapun harus saling menjaga diri agar tidak terbentuk klaster keluarga. Maka mau tidak mau kami harus mengikuti himbauan Pemerintah untuk tetap di rumah saja dan merayakan Imlek dengan keluarga kecil saja di rumah masing-masing.

Tradisi untuk saling berkunjung dengan teman dan tetangga juga harus dibatalkan. Kami dengan berat hati harus memberi tahu teman dan tetangga melalui pesan singkat elektronik, bahwa tahun ini kami tidak menerima tamu dan tidak akan berkunjung ke rumah teman atau tetangga, tanpa mengurangi rasa hormat kami.

Meski dapat menerapkan protokol kesehatan, namun risiko terpapar tetap ada. Jadi lebih baik mengikuti himbauan seperti Lebaran tidak mudik, tidak merayakan Natal dan Tahun Baru. Semoga tindakan yang kami pilih ini dapat dipahami keluarga, teman dan tetangga.

Juga untuk saling mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek nanti malam dapat disalurkan melalui pesan singkat elektronik atau surat elektronik. Semoga tali silaturahmi tetap terjaga.

Anak-anak juga harus diberi pengertian agar jangan berkunjung untuk mendapatkan angpau. Bagi orang dewasa yang ingin membagikan angpau dapat dilakukan secara transfer bank. Meski menurut kepercayaan orang kuno kurang afdol.

Pada prinsipnya kami selalu menomor satukan kesehatan, karena korban sudah banyak. Rumah sakit sudah penuh, tenaga kesehatan sudah kelelahan. Kesehatan tetap nomor satu, meski kami tetap menghormati tradisi turun temurun.

Selamat Tahun Baru Imlek 2572, Sin Coen Kiong Hie bagi yang merayakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun