Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berpetualang di Negara Tirai Besi Bersama Taufik

7 Februari 2021   22:17 Diperbarui: 7 Februari 2021   22:56 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara Tirai Besi (dok: Taufik)

Uni Soviet di masa lalu dikenal sebagai negara komunis yang cukup tertutup, meski hubungan bilateral Indonesia-Uni Soviet cukup erat pada era pemerintahan Presiden Soekarno. 

Terbukti banyak mahasiswa Indonesia yang mendapat bea siswa belajar di Rusia. Taufik Hidayat atau yang beken disebut Taufik Uieks pada perioda 2008-2013 sering bolak balik mengunjungi negara-negara bekas Uni Soviet ini. Pengalamannya berpetualang di negara-negara bekas Uni Soviet ini berhasil ditulisnya dalam blognya dan kini diterbitkan dalam bentuk buku trilogi "Menembus Tirai Besi" jilid 1 hingga 3.

Tulisan ini hanya membahas buku jilid 1 saja, karena belum sempat menyelesaikan membaca dua jilid berikutnya. Buku "Menembus Tirai Besi " jilid 1 ini memiliki tebal 253 halaman.

Buku jilid 1 ini nembahas kunjungan ke negara bekas Uni Soviet, termasuk negara induknya Rusia yang dikenal sebagai Negara Tirai Besi atau Beruang Merah. Uni Soviet runtuh 1991 akibat politik Glasnost dan Perestroika dari Michael Gorbachev, dan pecah menjadi 15 negara. Rusia, Kaukasus (Georgia, Azerbaijan, Armenia), Baltik (Latvia, Byeolorusia / Belarus).  Jilid 1 membahas khusus Rusia - Moskwa, St. Petersburg hingga Kazan.

Berkisah tentang pengalaman menggunakan metro dengan banyak jalur dan stasiun megah peninggakan Stalin di Moskwa. Mengajak pembaca nenyusuri Lapangan Merah dan mausoleum Lenin serta mengunjungi museum sejarah Rusia. 

Tidak lupa mengunjungi makam astronot Rusia Yuri Gagarin di Menara Kremlin dan bekas Markas Besar KGB yang terkenal menyeramkan. Juga mengunjungi masjid terbesar di Eropa, Sobornaya Meschet, yang berwarna biru. 

Sambil berbagi pengalaman menjalankan shalat Jumat paling lama. Serta mengunjungi rumah dokter Zhivago yang buku dan filmnya mendunia.

Berikutnya, mengunjungi ibukota Rusia pada era Tsar di Leningrad yang kini berganti nama menjadi St. Petersburg. Bila Anda mengunjungi kota ini pada bulan Juli, Anda akan menjumpai "White Night" yaitu malam putih saat matahari tidak pernah tenggelam. Berkunjung ke istana musim dingin Tsar yang kini menjadi museum Hermitage dan istana musim panas di Peterhof.

Lalu Anda diajak mencoba kereta api Trans Siberia dari Moskwa ke Kazan. Menikmati ibukota Tatarstan dengan budaya Islam, dengan masjid terindah di Kremlin Kazan. 

Juga menyaksikan saksi sejarah, Masjid Hijau Putih yang bertahan pada era komunis. Di bagian akhir buku jilid 1 ini, Anda akan diajak ke Tatarstan dimana terdapat istana petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun