Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berhentilah Berkeluh Kesah

29 Januari 2021   19:19 Diperbarui: 29 Januari 2021   19:25 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengeluh (sumber: medan.tribunnews.com)

Sebagai seorang manusia tidak ada gunanya sering berkeluh kesah, bahkan dapat memudahkan terserang penyakit. Sikap optimis dan tegar justru mampu meningkatkan sistem kekebalan atau imunitas tubuh sehingga Anda lebih jarang sakit.

Seorang profesor dari Universitas Kentucky Amerika Serikat pernah melakukan penelitian dengan membandingkan pengaruh sikap optimis dan pesimis terhadap sistem kekebalan tubuh. 

Hasil penelitian ini adalah orang yang mudah mengeluh cenderung memiliki pandangan negatif pada dirinya. Hal ini memicu stress yang besarnya lima kali lipat dibandingkan orang yang jarang mengeluh.

Sikap senang berkeluh kesah sangat kurang baik bagi kesehatan.

Janganlah mudah mengeluh atas kejadian yang Anda alami. Sebaliknya senanglah untuk mengucap syukur atas hal yang Anda dapatkan sekecil apapun. Karena bila Anda sedang mengalami kesukaran, itu artinya Anda sedang menghadapi ujian, dan Anda harus tegar menghadapi semua cobaan yang datang.
Apakah akhir-akhir ini Anda menjadi pribadi yang suka mengeluh? Apa yang Anda keluhkan?
Mengapa sebaiknya Anda perlu belajar untuk tidak mudah mengeluh saat mengalami hal yang kurang baik?

Belajarlah untuk selalu mengucap syukur atas segala hal.  Melatih diri untuk selalu bersyukur dapat dilakukan dengan cara memejamkan mata, lalu menarik nafas panjang, tahan sejenak, dan hembuskan pelan-pelan melalui mulut. Lalu bukalah mata Anda, tersenyumlah dan bersyukurlah atas segala hal yang Anda alami.

Bersyukurlah senantiasa tanpa memandang kondisi apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun