Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Buat Apa WhatsApp Berbagi Data pada Facebook?

15 Januari 2021   20:58 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 2021 ini banyak orang tiba-tiba kebakaran jenggot, gegara WhatsApp menantang penggunanya untuk bersedia berbagi data dengan Facebook perusahaan yang membeli WhatsApp dengan harga mahal. Atau bila tidak bersedia, dipersilakan keluar dari WhatsApp per 8 Februari 2021.

Kenapa koq WhatsApp tiba-tiba nampak jadi arogan? Tunggu dulu, jangan emosi dulu. Banyak warganet yang langsung emosinya tersulut dan langsung mengompori teman-temannya untuk pindah ke Line, Telegram, WeChat atau Signal. Bahkan ada yang mengirimkan perbandingan fitur yang menunjukkan bahwa Signal yang Open Source ini jauh lebih aman dan kaya fitur. Salah satu fitur andalan Signal adalah mampu secara otomatis menghapus chat lama yang biasanya menguras memory dan membuat ponsel cerdas jadi lambat. Fitur ini padahal baru rencana akan ditambahkan oleh WhatsApp. Dengan adanya fitur ini untuk chat penting harus segera di screen shoot agar Anda tidak kehilangan data penting.

Bila Anda mau pindah ke Signal atau aplikasi chat lainnya, apakah Anda yakin semua teman-teman Anda yang sudah nyaman dengan WhatsApp mau ikut pindah? Lalu, sebenarnya apa dasar keberatan Anda?

Berbagi Informasi Dengan Facebook

Yang membuat warganet meradang adalah disebabkan WhatsApp yang semula menjamin kerahasiaan data penggunanya bahkan melakukpan enkripsi atas chat. Kenapa tiba-tiba sekarang ingin membagikan data WhatsApp kepada Facebook? Kabarnya data yang ingin dibagikan adalah alamat surat elektronik, nomor ip pengguna, dan isi chat.

Kenapa Facebook mengincar data tersebut? Apakah Facebook ingin menjadi institusi penyebar gossip? Dengan membongkar isi chat yang diperolehnya dari WhatsApp. Tentu tidak.

Data yang diambilnya pastilah data yang ada kaitannya dengan perusahaan pemasang iklan di Facebook. Di dunia digital, hal ini sudah wajar, Google dan YouTube juga telah melakukannya.

Contoh paling sederhana, saya sedang mencari ponsel cerdas melalui mesin pencari Google, ketika saya membuka laman YouTube saya langsung mendapat tawaran beberapa ponsel cerdas. Bukankah hal ini justru menguntungkan bagi saya? Bisa saja WhatsApp membagikan alamat surat elektronik agar Facebook dapat mengirimkan informasi tentang ponsel cerdas melalui surat elektronik. Dan dengan mengetahui nomor ip pengguna, Facebook akan mengetahui lokasi negara yang sedang mencari ponsel cerdas, dengan begitu toko daring yang akan mengajukan penawaran pastilah toko daring di Indonesia, seperti Tokopedia atau Lazada, karena nomor ip saya menunjukkan lokasi pencari informasi berada di Indonesia. 

Lalu apakah chat rahasia Anda tidak akan dibuka dan disebarkan oleh Facebook? Jujur saja, apa untungnya Facebook mempermalukan Anda? Saya yakin data yang diperlukan oleh Facebook adalah data yang memiliki nilai komersil. Facebook tidak bakalan iseng membuka dan menyebarkan video syur seperti tukang service ponsel.

Mengamati hal ini saya justtu masih ingin bertahan dengan WhatsApp, tentunya asal teman-teman saya masih setia juga dengan WhatsApp. Kalau saya harus memiliki banyak aplikasi chat justru banyak membuang waktu. Bagaimana dengan Anda? WhatsApp tidak memaksa Anda untuk tetap bergabung dengannya, justru Anda yang diberi kesempatan berpikir hingga 8 Februari 2021 untuk menentukan sikap. Semua tergantung pilihan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun