Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Latah Pada WA Group

28 Desember 2020   19:11 Diperbarui: 28 Desember 2020   19:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WA Group (sumber: komitmen.id)

WA Group sangat digemari bahkan mampu mengalahkan pamor BlackBerry Messenger dan Mailing List Group. Hampir semua kelompok memanfaatkan fitur untuk saling berkomunikasi dengan cepat bahkan mampu menyatukan mereka yang berbeda kota dan negara.

Lazimnya pengelolaan WA Group ditangani oleh beberapa admin yang tugasnya membuat aturan baku yang harus diikuti oleh peserta, dan berhak menegur bahkan mengeluarkan peserta bila tetap membandel.

Aturan yang biasanya banyak diterapkan bagi WA Group yang pesertanya majemuk umumnya melarang konten pornografi, kekerasan dan hoaks. Kadang sebelum admin memberikan teguran, anggota yang membandel sering mendapatkan bully-an dari anggota lainnya, sehingga malu sendiri.

Yang sering membuat anggota WA Group kesal adalah sifat latah dari anggota. Kalau si A berulang tahun, ok lah paling satu tahun sekali. Namun yang diluar kelaziman adalah bila isteri / suami si A  berulang tahun, dan belum tentu semua anggota WA Group mengenalnya, anggota tetap latah mengirimkan ucapan selamat ulang tahun. Seolah-olah yang tidak ikut memberi ucapan takut dinilai kurang peduli.

Yang lebih parah lagi, ulang tahun anak hingga cucu, ayah-ibu  bahkan mertua ulang tahun pada latah memberikan ucapan. Juga peringatan ulang tahun perkawinan pasutri, sebaiknya agar tidak mengganggu anggota lainnya sebaiknya ucapan tidak diberikan tiap tahun, tapi pada momen penting seperti peringatan 25, 50 dan 75 tahun perkawinan tentunya lebih diapresiasi.

Kelatahan kadang-kadang sangat keterlaluan, anak wisuda, anak diterima kerja, kelahiran cucu, kadang-kadang juga menjadi topik bahasan. Namun sebaiknya yang tidak terkait langsung dengan anggota WA Group, ucapan disampaikan secara japri (jalur pribadi). Lebih pribadi dan tidak mengganggu anggota lain.

Yang masih dapat dimaklumi bila ucapan bela sungkawa atau duka cita. Bila anggota WA Group yang meninggal dunia, mungkin ponselnya masih dibaca oleh keluarganya. Sebaiknya memang ucapan duka cita ditujukan langsung ke anggota keluarga.

Bila yang meninggal dunia, anggota keluarga dari anggota WA, mengirimkan ucapan duka cita melalui WA Group masih dapat diterima. Meski sebaiknya tetap melalui jalur pribadi. Toh bila Anda tidak hafal no WA teman yang sedang berduka, tinggal mencarinya pada Group Info.

Demikian pula halnya bila ada anggota WA Group sakit, harus diketahui dulu tingkat sakitnya. Seseorang yang sakit keras dan dirawat di rumah sakit sebaiknya tidak diganggu dengan masuknya rasa simpati dan ucapan semoga lekas sembuh. Namun bila sakit ringan, mestinya ucapan ini akan memicu kesembuhan si sakit.

Mengikuti WA Group memang baik dan menyenangkan, namun sebaiknya hindari kelatahan yang berakibat mengganggu anggota lainnya. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun