Selama hampir satu tahun sejak ditengarai telah berjangkit pandemi Covid-19, warga Indonesia telah berupaya menjaga kesehatan sedemikian rupa. Dari yang bersikap wajar hingga yang paranoid, intinya semua berhati-hati dan selalu menaati protokol kesehatan. Bahkan bila akhirnya, salah satu anggota keluarga Anda terpapar Covid-19 terbitlah seribu tanya. Kami sudah berhati-hati kenapa anggota keluarga kami bisa terpapar Covid-19? Dari jalur manakah virus ini masuk?
Satgas pencegahan Covid-19 di Hiroshima Jepang telah melakukan riset, melalui jalur manakah Covid-19 menulari korbannya. Hasil riset ini menyebutkan bahwa kegiatan makan bersama menempati urutan tertinggi 34%. Lalu penularan melalui anggota keluarga atau orang dalam satu rumah mencapai 23%.
Makan bersama apalagi saat perayaan Natal, akhir tahun dan menyambut datangnya Tahun Baru banyak dilakukan oleh keluarga besar, keluarga kecil maupun antar teman akrab. Tentunya saat menyantap makanan tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker. Dan sambil bersantap lazimnya, peserta makan bersama saling berbicara satu dengan lainnya. Sangat logis bila kemungkinan penularan terjadi melalui media ini.
Seorang profesor di Massachusetts pernah menulis pada blognya bahwa berbicara dapat melepaskan 200 virus partikel tiap menit, atau sepuluh kali lipat dari orang bernafas normal. Bicara selama empat menit tanpa masker cukup memadai bagi seseorang untuk terinfeksi virus.
Kesimpulannya, meski banyak acara akhir tahun, untuk langkah preventif di dalam keluarga atau antar teman, sebaiknya batalkan janji makan bersama baik di dalam maupun di luar rumah.
Musim hajatan, melayat orang meninggal, traktiran teman ulang tahun, rapat di hotel dan dinas luar kota atau berwisata ke luar kota sangat memberi peluang makan bersama yang harus diwaspadai.
Belum lagi ditambah foto welfie setelah selesai makan bersama, saling berdekatan, membuka atau melepas masker sambil ketawa ketiwi dan bergaya bebas guna menghasilkan foto yang instagramable atau bergaya untuk aplikasi Tik Tok. Makin memperbesar probabilitas penularan.
Penularan melalui internal keluarga atau orang dalam satu rumah, biasanya virus datang dari salah satu anggota keluarga yang bertemu dengan orang lain. Bisa di tempat kerja, di kantor client maupun menghadiri acara makan bersama lalu masuk ke dalam rumah Anda, maka saat itu terbentuklah klaster keluarga.
Apalagi bila salah satu anggota keluarga Anda adalah tenaga kesehatan (nakes) atau relawan nakes. Kelengahan saat menangani pasien, dapat menyebabkan dia terpapar dan kemudian menulari anggota keluarga lainnya.
Untuk itu tetaplah waspada meski berada di dalam rumah sendiri. Karena Anda tidak tahu selama satu hari anggota keluarga bertemu OTG, bertemu teman kerja, bertemu teman akrab maupun pergi makan bersama, termasuk asisten rumah tangga yang pergi belanja ke pasar.
Tingkatkan terus kewaspadaan dan taati terus protokol kesehatan, apalagi dengar-dengar mutasi virus makin ganas lagi. Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H