Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Main Saham, Hasil Besar Risiko pun Besar

25 Desember 2020   08:43 Diperbarui: 25 Desember 2020   08:45 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saham (sumber: indonesia.go.id)

Krisis akibat pandemi, lalu Anda kena dampak pemutusan hubungan kerja? Lalu Anda banyak mendengar info bahwa dengan berinvestasi saham, dapat membuat cepat kaya, akibat keuntungannya yang berlipat-lipat. Benarkah? Tunggu dulu, Anda harus membaca tulisan ini dulu sampai habis sebelum Anda memutuskan untuk mulai menerjuni bisnis saham tahun depan.

Memang selama ini banyak dibahas keuntungan berinvestasi saham, khususnya tawaran dari sales perusahaan future trading dan sejenisnya. Benarkah berinvestasi saham mempercepat langkah Anda menuju kemakmuran? Jawabnya bisa ya dan tidak. Saya juga memiliki banyak contoh kasus teman yang menjadi kaya raya akibat berinvestasi saham. Tidak perlu bekerja di kantor, tiap hari dapat tinggal di rumah sambil pesiar keliling dunia karena investasi saham juga dapat dilakukan secara daring. Sebaliknya, saya juga memiliki bukti nyata teman yang jatuh miskin akibat kekalahan berinvestasi saham.

Nah, bagi Anda yang ingin mulai berinvestasi saham, coba perhatikan saran dibawah ini.

Bagi pemodal kecil, harus sangat berhati-hati. Karena berinvestasi saham, kadang memerlukan persediaan finansial yang cukup besar. Khususnya bila kondisi harga saham sedang turun, Anda harus bersabar untuk tidak menjualnya. Dan harus menunggu hingga harga saham minimal sama atau lebih tinggi, agar Anda tidak mengalami kerugian.

Beberapa tips yang patut dipertimbangkan bila Anda ingin berinvestasi saham adalah:

- Beli saham saat harga turun

- Beli saham dari perusahaan yang memiliki dasar keuangan yang stabil dan kuat. Misal BUMN dan perusahaan papan atas atau yang dikenal sebagai 'blue chips'. Lazimnya saham yang aman profitnya tidak terlalu besar.

- Beli saham dari perusahaan yang kokoh, seperti perbankan atau perusahaan barang konsumsi (consumer goods).

- Pilih sekuritas dengan biaya transaksi kecil.

- Pilih saham yang terdaftar pada indeks LQ45 atau IDX30. LQ45 adalah indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham dengan likuiditas tinggi, sedangkan IDX30 adalah indeks yang mengukur performa 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi.

- jangan cepat emosi dan tamak, harus selalu berhati-hati dan jangan kebablasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun