Selamat pagi Ibu, bagaimana kabarmu hari ini? Ini sapaan sekaligus lagu yang ditujukan kepada kaum Ibu karena hari ini adalah Hari Ibu. Masih beruntung mereka yang masih ditunggui ibunya, sehingga masih sanggup menanyakan keadaan atau kondisi ibunya. Bagi saya dan mungkin sebagian pembaca artikel ini sudah tidak dapat menanyakan keadaan ibu karena ibu sudah berpulang.
Hari ini saya dan sebagian pembaca artikel ini hanya sanggup merenung, berterima kasih atas kebaikan ibu selama ini. Ibu dapat disebutkan memiliki multi talenta, karena selama hidupnya memegang banyak peran. Entah dari mana dia belajar, dan kapan dia belajar karena menurut pandangan saya, ibu menguasai banyak hal. Padahal ibu pendidikannya tidak tinggi-tinggi amat, SD pun tidak lulus.
Ibu harus belajar memasak karena harus mampu memasak yang enak agar suaminya dan anak-anaknya mau makan dengan lahap tiap hari. Ibu harus belajar memberikan pendidikan budi pekerti bagi anak-anaknya, karena di sekolah belum tentu diberikan oleh guru di sekolah. Ibu juga harus mampu membantu anak-anaknya mengerjakan pekerjaan rumah, paling tidak mengingatkan anak-anaknya agar tidak malas mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh guru di sekolah.
Ibu harus sanggup mengatur keuangan rumah tangga, mengelolanya agar cukup digunakan hingga akhir bulan. Bahkan bila perlu harus sanggup menabung untuk biaya pengobatan bila ada anggota keluarga yang sakit atau biaya untuk pendaftaran masuk sekolah. Ibu juga selalu mengingatkan anak-anaknya untuk rajin berdoa, agar selalu takut akan Tuhan, agar anak-anaknya memiliki akhlak dan iman yang kuat.
Ibu harus paham obat-obatan sederhana bila anak-anak sakit ringan. Ibu harus sanggup merawat anggota keluarganya bila sakit. Mengompres, atau menyeka tubuh bila dilarang mandi oleh dokter.
Ibu harus memahami mengatur gizi pada masakannya agar anak-anak dapat tumbuh sehat. Ibu juga harus mengerti masalah kesehatan, seperti menjaga kebersihan rumah, agar rumah bersih dari tikus, nyamuk dan lalat.
Ibu juga harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan anak-anaknya, dari usia balita, usia sekolah hingga usia remaja. Sekaligus mampu berkomunikasi dengan baik dengan suaminya. Jadi seolah-olah ibu harus paham ilmu jiwa atau psikologi.Â
Lebih parahnya lagi, bila Bapak sedang mengalami masalah keuangan, ibu tak segan harus turut mencari nafkah guna kestabilan ekonomi keluarga. Kadang harus bekerja di kantor, wiraswasta maupun sekedar berjualan makanan di depan rumah dan menjualnya ke tetangga.
Bisa dibayangkan berapa ilmu yang harus dipelajari seorang ibu agar mampu menguasai multi ilmu. Apakah sebagai anak, kita sudah sempat membuatnya bahagia? Dengan selalu mematuhi kehendaknya dan tidak melawan keinginannya saja, kita sudah mampu membuatnya bahagia.
Ibu memang sungguh hebat, sehingga ada seorang teman yang memberikan gelar MSI atau Master Segala ilmu. Percayakah Anda bahwa ibu sanggup merawat 10 anak. Tapi yakinkah Anda 10 orang anak mampu membahagiakan seorang ibu?