Secara alami atau hukum tak tertulis, selalu berlaku, bahwa suami adalah tulang punggung keluarga. Suami yang harus mencari penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan beberapa keluarga, mengharuskan isteri tidak bekerja guna mengurus anak-anak.
Namun kebutuhan hidup sekarang makin tinggi, seiring peningkatan harga tiap tahun akibat inflasi, kebutuhan hidup makin meningkat dengan gaya hidup modern yang menambahkn faktor hiburan, wisata dan kuliner. Isteri juga kebanyakan harus ikut bekerja guna menambah penghasilan keluarga.
Saat keluarga muda, pada awalnya penghasilan suami dan isteri setara atau seimbang, sehingga tidak muncul masalah. Jabatan juga setara sehingga kehidupan berjalan normal-normal saja. Seiring perkembangan prestasi kerja dan kesempatan naik jabatan, bisa saja isteri karirnya lebih mulus sehingga jabatan isteri menjadi lebih tinggi dan otomatis penghasilan isteri menjadi lebih besar daripada penghasilan suami.
Hal ini pada awalnya tidak menimbulkan masalah, namun saat terjadi pertengkaran, perbedaan penghasilan ini umumnya makin memperuncing keadaan. Suami menjadi rendah diri dan isteri kadang menjadi arogan.
Namun karena nasib baik dalam karier tidak dapat diprediksikan sejak awal, sebaiknya disyukuri saja peningkatan karier isteri. Hanya perlu dipahami tips dibawah ini agar kondisi keluarga tidak terganggu.
Tips bila penghasilan isteri lebih besar atau jabatan isteri lebih tinggi:
1. Komunikasi
Perlu adanya komunikasi yang intens antara suami isteri untuk menyelaraskan arah keluarga. Komunikasi yang baik akan mengeliminir pertengkaran yang umumnya terjadi. Perlu waktu berdua guna melakukan komunikasi yang baik seperti saat pacaran dulu.
2. Komitmen Peran
Perlu dibahas bersama pembagian peran, misalnya suami lebih banyak peran mengurusi anak, akibat waktu isteri lebih banyak tersita untuk pekerjaan. Sesuaikan peran sesuai kondisi yang lebih memiliki waktu. Pikirkan beban yang harus diatasi bersama, bukan siapa yang harus berperan mengatasinya.