3. Tekan rasa rendah diri dan gengsi
Suami harus menekan rasa rendah diri, sebaliknya isteri harus tetap menghormati suaminya. Rasa rendah diri suami sering dilampiaskan dengan berselingkuh dengan wanita lain yang jabatan dan penghasilannya lebih rendah. Hal ini bisa menjadi awal perpecahan keluarga. Suami harus tetap setia pada komitmen awal perkawinan meski gengsinya sedikit terusik akibat beda jabatan dan penghasilan.
4. Tetapkan suami sebagai pencari nafkah utama
Agar gengsi suami tidak turun, tetapkan suami sebagai pencari nafkah utama. Penghasilan isteri yang lebih besar dapat ditabung sebagai cadangan untuk keperluan yang lain, misal biaya berobat orang tua atau keluarga bila harus masuk rumah sakit, biaya uang masuk sekolah atau perguruan tinggi, naik haji atau umroh atau wisata religi dan lain-lain kebutuhan sekunder.
5. Suami cari penghasilan tambahan
Agar jenjang penghasilan tidak terlalu tinggi, suami bisa berikhtiar mencari penghasilan tambahan, misal  memelihara dan menjual ikan hias, bercocok tanam hidroponik, menanam dan merawat tanaman hias dan lain-lain yang dapat menghasilkan penghasilan tambahan
6. Keputusan tetap diambil bersama
Keputusan dalam rumah tangga hendaknya diputuskan bersama, khususnya keputusan finansial yang sensitif. Bila terjadi perselisihan dalam rumah tangga, jangan sekali-kali menyinggung perbedaan penghasilan.
7. Bersikap dewasa dan bijak
Pasutri harus bersikap dewasa dan bijak guna dapat menyelesaikan perbedaan pendapat secara bijak. Hindari perselisihan yang berkepanjangan.
Demikian tujuh tips guna mengatasi kesenjangan penghasilan. Yang penting isteri tetap menghormati suaminya dan tidak hura-hura dengan uang yang diperolehnya sendiri. Sebaliknya suami tidak perlu merasa terlalu rendah diri dan terus fokus bekerja guna mencapai prestasi yang lebih baik.