Aku masih ingat betul saat Ibuku menegurku dengan lembut saat aku berbicara dengan nada keras pada nenekku. Ibuku memberitahukan bahwa dalam kondisi apapun, termasuk saat marah, kesal atau tidak senang, aku harus tetap menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Pelajaran yang disampaikan secara informal ini sangat membekas, sehingga aku selalu mengingatnya.
Hal lain yang pernah diajarkan oleh ibuku, yang seingatku tidak pernah diajarkan di sekolah adalah mengenai budi pekerti, seperti:
- jujur, ibuku selalu menasehatiku lebih baik hidup miskin tetapi terhormat daripada hidup kaya dengan cara tidak jujur, misal menipu, mencuri, korupsi.
- bersikaplah sopan dan santun pada siapapun, karena sikapmu akan membuat dirimu disukai orang lain.
- suka menolong, aku diajarkan untuk menolong siapapun dengan tulus tanpa mengharapkan balas jasa. Biarlah Tuhan yang akan membalasnya.
- suka belajar, jangan malas belajar, karena orang pandai tidak akan pernah kesulitan dalam menjalani kehidupan, setiap pengalaman yang didapat harus selalu diingat sebagai panduan hidup.
- bila berjalan melalui banyak orang, ucapkan "permisi", jangan asal berjalan saja karena orang akan menganggapmu tidak kenal aturan, angkuh dan kurang santun.
- bila ingin duduk dan sudah ada orang lain duduk di sebelah tempatmu, ucapkan "permisi" yang artinya menghormati orang yang duduk disebelahmu.
- budaya antre, bila tidak mau antre, datanglah lebih awal. Jangan sekali-kali menyela antrean dengan tipu daya. Bila memang datang terlambat, akuilah dengan antre sesuai kedatangan.
- jangan berjudi, baik berjudi uang maupun berjudi dengan nasib. Carilah uang secara halal, sesuai dengan rejeki yang menjadi hakku.