Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

"Bring Back My Susi to KKP"

27 November 2020   05:03 Diperbarui: 27 November 2020   05:19 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edhy -Susi (makasaa.terkini.id)

Menghentikan ekspor benih lobster

  1. Ekspor benih lobster hanya menguntungkan negara tetangga (Vietnam, Makaysua) yang kuota ekspor lobster tinggi, sehingga mereja tlinggal melakukan reekspor dengan harga lebih tinggi.
  2. Mengkawatirkan lobster akan punah seperti ikan sidat
    Susi Pudjiastuti sangat memberikan kejutan saat dipilih sebsgai Menteri KKP, latar belakang pendidikannya yang minim, tidak lulus SMA. Meski didukung sejumkah pengalanan sebagai pengusaha sukses di bidang hasil laut hingga mampu mmiliki bisnis transportasi udara Susi Air untuk pengiriman hasil laut secara cepat dan efisien.

Susi juga dikenal sebagai Menteri yang bergaya cuek dan perokok. Suka menari dan memilki tatoo di tubuhnya yang kadang terekspos oleh wartawan. Kekeras kepalaan Susi dalam berindak seperti menenggelakan kapal pencuri ikan sangat fenomenal dan menggarumkan nananya karena nampu menyelamstkan hasil laut Indonesia.

Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya 2/3 adalah lautan sangat memerlukan memiliki Menteri KKP yang visioner. Ayo para ilmuwan dan kaum cerdik pandai analisalah secsra jeli kebijakan siapa yang kebih tepat bagi Indonesua.

Apakah tepat harapan sebagian masyarakat Indonesia yang memparodikan lagu 'My bonnie lies over the ocean' (bring back my bonnie to me) yang pada tahun 1962 sangat populer sebagai lagu rock and roll yang dipopulerkan oleh Tony Sheridan, menjadi "Bring Bavk My Susi to KKP'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun