Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadi Guru Generasi Alpha Jangan Gaptek

25 November 2020   05:44 Diperbarui: 25 November 2020   05:45 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru (sumber: kabarlunajang.pikiran-rakyat.com)

Guru saat ini pada umumnya mengajar abak-anak yang tergolong generasi Alpha , yakni anak-anak kelahiran perioda 2010-2024. Anak generasi Alpha adalah anak-anak dari generasi Milineal yang sudah akrab dengan teknologi bahkan saat masih dalam kandungan.

Lalu dari mulai lahir hingga saat masuk sekolah, anak-anak generasi Alpha hampir tak pernah lepas atau terpisah dari teknologi. Bila orang tuanya membeli smartphone atau telepon cerdas baru dan mengalami kesulitan pemakaian, tidak jarang orang tua bertanya pada anaknya. Memang anak generasi Alpha  cenderung lebih akrab dan piawai dalam pemahaman teknologi.

Nah sebagsi guru tentu tidak boleh kalah dalam penguasaan teknologi dibanding muridnya. Meski guru di pelosok masih lebih diuntungkan karena kekayaan  orangtuanya tidak setajir orang tua di kota besar. Kendala menjadi guru di kota besar selalu kalah canggih dan kalah cepat kemajuan teknologinya udibanding milik muridnya.

Apalagi saat pandemi yang belum diketahui akan berakhir kapan. Pelajaran sekolah harus dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meski sudah terdengar selentingan kabar bahwa mulai 2021 sekolah sudah mulai boleh di buka kembali. Karena vaksin Covid-19 sudah teruji dan sudah boleh dipergunakan.

Terlepas kebenaran berita diatas, seorang guru mutlak harus terus menerus memoles kedekatannya dengan teknologi. Jadi disela memberikan pelajaran sekolah secara daring, guru harus terus meningkatkan kemampuan baik secara manditi (otodidak) maupun saling melatih antar guru.

Saat PJJ guru tidak boleh gaptek, karena harus mampu menyajikan pelajaran melalui teknologi, minimal menyiapkan materi pelajaran secara menarik agar mudah dicerna oleh para muridnya harus benar-benar dikuasai. Selain menyiapkan materi pelajaran, juga harus mampu mempresentasikan pelajaran melalui perangkat lunak atau aplikasi virtual meeting agar komunikasi guru dan murid dapat berlangsung dengan baik dan kancar (kognitif).

Untuk pelajaran yang bersifat motorik, hendaknya murid harus dipacu untuk banyak bergerak meski berada di rumah saja. Guru harus mampu menggiatkan muridnya umtuk rajin berolahraga agar faktor imunitas tubuh meningkat. Guru harus senantiasa menyadarkan murisnya mengenai konsep Iman -Aman -Imun.

Iman artinya tetap banyak berdoa dan taat brribadah meski masih dilakukan secara daring. Aman artinya menerapkan protokol kesehatan secara konsisten yakni selalu memakai.masker dengan benar, menjaga jarak (tidak berkerumun) dan seing mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir atau hand sanitizer. Imun artinya selalu hidup bahagjia, rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat (sayuran dan buah-buahan) serta vitamin dan mineral.

Semoga pandemi cepat berlalu dan.sistem belajar mengajar dapat kembali normal. Selamat Hari Guru 25 November dan salam hormat untuk semua guru di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun