Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghadapi Orang Menyebalkan

20 November 2020   05:32 Diperbarui: 20 November 2020   05:46 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang menyebalkan (simber: m.merdeka.com)

Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang menyebalkan disekitar Anda berada? Entah di sekolah, kampus, tetangga, tempat kerja bahkan di tempat ibadah?  Orang menyebalkan itu bisa saja orang yang ingin bicara terus, merasa dirinya paling benar, tidak pernah mau mendengarkan orang lain, selalu merasa caranya yang terbaik, mudah mengkritik orang lain dan selalu berusaha merendahkzn Anda.

Sebaliknya, bila Anda jarang melakukan instropeksi diri, secara tidak sadar, mungkin Anda juga merupakan orang menyebalkan bagi orang-orang disekitar Anda.

Orang menyebalkan tidak pernah merasa bersyukur, sering menggerutu, tidak taat pada atasan. Tips untuk menghadapi orang menyebalkan adalah hadapi dengan kerendahan hati, lebih banyak mendengar, jujur dan berkepala dingin.

Anda harus dapat mengerti dan memahami orang menyebalkan, dengan kesabaran, untuk menghadapi orang menyebalkan tersebut. Bila Anda dapat mengatasi atau menundukkan mereka, Anda boleh merasa puas dan bangga. Seakan-akzn Anda mampu melewati ujian yang berat.

Untuk dapat mengatasi orang menyebalkan,  Anda tidak boleh cepat marah atau tersinggung, agar Anda dapat menunjukkan kebaikan dan kelembutan hati Anda.

Temukan aneka cara untuk melembutkzn hatinya dengan cara minum kopi, makan siang bersama atau berolahraga betsama, ajaklah orang menyebalkan ini untuk berdialog atau dengan mengirim pesan tertulis padanya dan carilah cara untuk mengatasi mereka.

Tundukkanlah orang menyebalkan. Karena mungkin Anda juga termasuk salah satu di antaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun