Dalam setiap kegiatan ada saja orang yang kurang puas, sehingga melontarkan kritik. Selama kritik itu bersifat membangun, Anda tidak perlu merasa alergi atau takut mendapatkan kritik. Karena kritik adalah loloh balik (feedback) yang membuat Anda dapat memperbaiki kinerja di kemudian hari.
Memang orang yang melontarkan kritik secara asal-asalan sangat menyakitkan karena tidak memberikan masukan untuk perbaikan. Namun kegiatan krtik mengkritik ini tidak dapat Anda larang karena orang lain berhak melontarkam kritik bila ada yang kurang sesuai dengan pendapatnya. Kritik dapat muncul untuk segala kegiatan tanpa terkecuali.
Kritik janganlah dianggap sebagai kecaman, anggaplah sebagai suatu tanggapan  yang mampu memperbaiiki tampilan seseorang di kemudian hari.
Pada dasarnya ada dua jenis kritik, yakni kritik untuk nembangun (konstruktif) dan kritik yang mencela (destruktif).
Orang yang peduli pada Anda pasti akan menyampaikan kritik membanngun dengan tujuan memberikan motivasi untuk perbaikan.
Sedangkan kritik yang mencela pada umumnya bertujuan untuk melemahkan Anda. Kritik ini sering bernada menghakimi dan mencari-cari kesalahan orang  lain.
Orang yang sikapnya kurang baik menang cenderung berupaya membesar-besarkan kelemahan atau kekurangan orang lain bahkan berniat mempermalukan Anda di depan umum.
Dalam menghadapi kritik yang mencela, Anda harus memiliki penguasaan diri dan betsikap rendah hati, sehingga Anda tidak merasa kecewa bahkan harus menyikapinya secara positif.
Jadi, yang penting persiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. Entah kritik membangun atau kritik mencela terimalah dengan lapang hati dan sikapilah secara postif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H