Sebuah pepatah Tiongkok kuno mengatakan "Saat banjir, ikan makan semut. Namun ketika banjir surut, semut makan ikan." Pepatah ini mengajarkan pada Anda bahwa waktu akan nembuktikan.
Itulah sebabnya Anda jangan mudah menyombongkan diri, jangan bersikap arogan. Suatu saat Anda sedang di atas, namun suatu saat Anda akan turun ke bawah. Saat sedang di atas jangan semena-mena, saat sedang di bawah jangan lantas berputus asa, mudah menyerah, sebab kesempatan baik pasti akan datang.
Sebuah kisah tragis dari negara Brazil, Tancredo Neves pernah berujar dengan angkuhnya, asalkan dia mampu meraih 500.000 susra dalam Pemilihzn Umum, maka Tuhanpun tidak dapat membatalkannya menjadi Presiden Brasil.
Pada Pemilihan Umum akhirnya Neves mampu meraih 500.000 suara dan akan dilantik menjadi Presiden, namun naas Neves jatuh sakit dan meninggal dunia.
Kisah lain dari Romawi, raja Herodes Agripa I juga sangat sombong seperti kakeknya raja Herodes. Ia membunuh dan memenjarakan rakyatnya dengan semena-mena. Hal itu dilakukannya hanya untuk memuaskan hatinya. Herodes Agripa I merasa dia adalah raja yang paling berkuasa. Namun suatu ketika Herodes Agripa I jatuh dan meninggal seketika dan jasadnya habis dimakan cacing.
Dua contoh di atas mengingatkam Anda agar jangan menjadi orang yang sombong dan arogan. Kekuasaan, kejayaan, kekayaan dan kepandaian yang Anda miliki karena sifat sombong akan mengubah sifat Anda.
Kekuasaaan adalah sebuah tanggung jawab, oleh sebab itu jadilah orang yang rendah hati.
Dengan mengacu contoh-contoh diatas, apakah Anda masih ingin menyombongkan diri ? Bagaimana cara Anda menyingkirkan kesombongan dan menjadi pribadi yang rendah hati?
Peliharalah sikap rendah hati di dalam kehidupanmu dan hindari segala kesombongam.
Lakukan terus introspeksi diri bila masih tersisa kesombongan pada diri Anda, buanglah jauh-jauh. Jadilah orang yang selalu rendah hati dan menaruh hormat pada orang lain. Psda saat Anda menjadi sombong, di situlah awal kehancuran Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H