Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pemimpin yang Kejam Vs Pemimpin yang Bijak

13 Oktober 2020   22:15 Diperbarui: 13 Oktober 2020   22:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin (sumber: anteroaceh.com)

Dalam kehidupan Anda pasti akan menemukan berbagai jenis pemimpin, kadang ada pemimpin yan kejam namun juga ada pemimpin yang bijak.

Negara Jerman pernah mengalami memiliki seorang pemimpin yang kejam, Hitler namanya. Setiap wargz selalu diawasi oleh polisi rahasia. Suatu hari Hitler ingin mengetahui seberapa tinggi kadar loyalitas banga Jerman terhadap pemimpinnya. 

Maka Hitler menyamar sebagai warga biasa dan masuk ke gedung bioskop. Sebelum film diputar, diperdengarkan suatu pengumuman agar penonton bersikap menghornati pemimpin besar yang ditampilkan pada film yang segera diputar.

Begitu film memunculkan penampilan Adolf Hitler, maka serentak seluruh penonton berdiri dan memberi hormat ke arah layar bioskop.

Hitler yang saat itu sedang  menyamar merasa terharu dan lupa berdiri. Seorang penonton yang duduk di dekat Hitler berteriak "Hai bung, cepat berdiri ! Meski Anda tidak senang dengannya, saat ini banyak polisi rahasia yang mengawasi kita.". Demikian sebuah anekdote yang menggambarkan penghornatan yang tidak tulus pada seorang pemimpin kejam. Semua penonton terpaksa berdiri  karena takut dihukum akibat ditangkap polisi rahasia.

Apakah Anda akan bersikap tidak tulus juga pada seorang pemimpin yang bijak? Pemimpin yang bijak tidak akan bersikap seperti seorang pemimpin yang kejam, tentu tidak ada hukuman bagi yang tidak taat melainkan Anda akan dibimbingnya agar selalu taat.

Pemimpin yang bijak senantiasa akan membimbing dan mendisiplinkan Anda bila Anda telah melakukan kesalahan. Tindakannya tidak dengan cara mengancam dan menakuti Anda.

Pemimpin yang bijak akan mendidik Anda untuk memperbaiki srtiap kesalahan Anda dengan memberikan pelatihan yang tepat agar Anda dapat bertindak dengan benar.

Dengan pemahaman yang benar, Anda akan memiliki sikap hormat secara tulus dan segan bukan karena ketakutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun