Saya pernah mengikuti sebuah sesi pelatihan food photography, salah satu kiatnya adalah hasilkan foto atau gambar yang bisa membuat orang lapar. Nah, pada acara A to Z Kompasiana Blogshop sore ini dengan tajuk "Mencicipi Makanan Lewat Tulisan", Widha Karina, Content Superintendent Kompasiana telah memberikan tips-tips menulis konten kuliner pada laman Youtube selama satu jam. Salah satunya adalah lengkapilah tulisan kuliner Anda dengan gambar atau video yang membuat orang menjadi lapar.
Konten Kuliner di laman Kompasiana terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari data yang sempat diambil, tahun 2018 terdapat 1.398 tulisan (1,2%), tahun 2019 1.916 tulisan (1,4%) dan hingga Oktober 2020 sudah ada 2.041 tulisan (1,2%). Prosentase tersebut dari total seluruh tulisan yang diunggah ke Kompasiana.
Apa yang bisa ditulis tentang kuliner? Anda dapat menulis resep, tips mencari kuliner, tutorial dan review sebuah kuliner. Intinya konten kuliner harus berisikan food story dan kebudayaan. Review kuliner banyak didapati pada laman khusus kuliner seperti zomato dan pergi kuliner.
Apa saja komponen sebuah konten kuliner? Penulis dapat menuliskan deskripsi tentang kuliner yang disajikan, tips tentang rasa, aroma, tekstur, visual, cara menikmati, cara menuju lokasi, resep masakan hingga adanya promo yang sedang berlangsung.
Konten kuliner boleh berisikan penilaian pribadi atau opini pribadi penulis, namun supaya jangan membuat pengusaha rumah makan tidak gulung karpet, Marla Lasappe sebagai nara sumber kedua memberikan saran agar mereview makanan lain agar tidak mematikan bisnis kuliner si pemilik rumah makan, bila menjumpai makanan yang kurang enak.
Konten kuliner agar lebih menarik sebaiknya ditambahkan gambar atau video pendukung. Bisa tentang tahap pembuatan makanan hingga sosok si pembuat makanan (chef) atau si pemilik rumah makan.
Dan jangan dilupakan, banyaklah bercerita, tentang asal usul, sejarah atau filosofi, inovasi, penggunaan bahan, alat masak hingga teknik memasak.
Saat ingin membuat konten kuliner libatkan panca indera Anda. Saat memasuki rumah makan (mata, hidung), saat menyantap atau mencicipi makanan (lidah, mata, tangan) dan saat melakukan wawancara dengan chef atau pemilik rumah makan (telinga).
Ada tiga cara yang perlu diperhatikan saat ingin membuat konten kuliner. Maksimalkan panca indera Anda. Tuliskan kisah dibalik sajian, yang membutuhkan riset kecil. Â Serta cara pengemasan yang menggiurkan. Contoh memasang foto supaya pembaca menjadi lapar atau ingin makan. Tentang kisah dibalik sajian penulis perlu menyimak cerita dari chef atau pemilik rumah makan.
Tips bagi Anda yang ingin membuat konten tentang kuliner: