Buku jilid pertama diawali dengan pengalamannya mengunjungi masjid tua berusia 600 tahun di Ambon.
Pengalaman lainnya adalah menemukan masjid seperti istana di kota Baku, Azerbaijan yang ruang sholatnya selalu tertutup.
Pengalaman yang paling berkesan saat dianggap saudara di masjid katedral di Minks, ibukota Belarus, di tengah cuaca dingin minus 16 derajat mendapatkan suguhan sup hangat serta roti persaudaraan setelah selesai sholat Jumat.
Pengalaman menarik lainnya adalah saat menghadiri Jumatan di Boston, Amerika Serikat, sholat ashar langsung disambung karena waktunya yang sangat berdekatan. Dan uniknya lagi saat peletakan batu pertama pembangunan masjid di Sharon dihadiri oleh pendeta, pastor dan rabbi.
Di New York City menemukan sebuah masjid berarsitektur campuran Timur Tengah dan modern yang memiliki dua alamat. Â Ada juga masjid di New York City yang jemaatnya harus rela membayar USD 100 karena terkena tilang akibat parkir tidak pada tempatnya.
Sedangkan di Washington terdapat sebuah masjid yang bak gedung PBB karena banyak bendera yang dikibarkan disana. Di Armenia terdapat sebuah masjid bersejarah yang dikenal sebagai masjid biru. Kemudian ada masjid di Wina yang mengayomi semua aliran.
Sebuah masjid yang megah dikota Baku, Azerbaijan dengan empat buah menara dan dua kubah utama. Pada masjid ini terdapat dua pemimpin Syiah dan Sunni. Di kota Baku juga terdapat sebuah masjid yang dulunya pernah digunakan untuk kuil penyembah api.
Di Amsterdam, Belanda menemukan masjid yang pernah menjadi sarang teroris. Di Belgia, suasana Islami sudah mulai terasa dengan cukup banyak wanita yang mengenakan busana muslimah.
Masjid Sultan Omar Ali Syaifuddin adalah masjid terindah di Brunei. Juga terdapat masjid Hasanal Bolkiah yang merupakan masjid termewah, terbesar dan termegah. Di Brunei juga terdapat masjid berarsitektur Maroko.