Saat masa cuti mengajarnya di Salatiga hampir habis, Hendrawan ingin kembali ke Salatiga. Namun dihalangi oleh Taufik Kiemas dan disarankan untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif.Â
Dengan hanya modal kecil akhirnya Hendrawan berhasil terpilih menjadi anggota legislatif dan masuk Senayan sejak 2009. Hingga kini Hendrawan masih menjadi politisi. Transformasi hidupnya dari seorang akademisi yang menomor satukan kebenaran kini harus berubah menomor satukan kemenangan.
Memang sangat sulit, dari kurva sebaran politisi hampir rata-rata berada pada kurva 4-9, sementara ia yang berasal dari akademisi mungkin berada pada aras 1-3. Masih mungkinkah Hendrawan bertahan di dunia politik atau harus kembali ke khitahnya sebagai akademisi? Â Menurutnya hal ini suatu pertanyaan yang sulit dijawab, biarlah waktu yang menentukan.
Namun sebagai seorang manusia yang penulis kenal cukup dekat, sifat Hendrawan tetap tidak banyak berubah. Dia tetap seorang yang cerdas, humble dan blak-blakan (terbuka).
Acara bedah buku ini diakhiri dengan dua penanggap Komala Inggarwati dan Tonny Hendrartono keduanya adalah alumni Fakultas Ekonomi. Komala saat ini adalah dosen Fakultas Ekonomi Bisnis UKSW, Â sedangkan Tonny adalah Direktur Post Graduate Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo di Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H