Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertahankan Karakter Aslimu

27 September 2020   15:32 Diperbarui: 27 September 2020   15:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menolong (sumber: steemit.com)

Ada sebuah peristiwa yang menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.  Seorang perempuan pendaki gunung melihat seekor ular yang terbakar akibat kebakaran hutan di lereng gunung. Pendaki gunung itu tanpa berpikir panjang segera menolong mengeluarkan ular dari kepungan  api.

Saat perempuan pendaki gunung itu memegang ular tersebut, tiba-tiba ular itu menggigitnya yang berakibat tangannya berdarah dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Perempuan itu kemudian melepaskan ular tersebut, dan sang ular kembali berada dalam kepungan api.

Namun perempuan itu tidak segera meninggalkan sang ular. Setelah membebat tangannya agar tidak mengeluarkan terlalu banyak darah, mata perempuan itu berputar melihat sekeliling dan mencari sesuatu. 

Tiba-tiba ia membungkuk dan memungut sebuah patahan kayu yang cukup panjang dan kuat. Lalu perempuan pendaki gunung itu memanfaatkan kayu itu untuk mengeluarkan sang ular dari kepungan api dan selamatlah sang ular.

Teman perempuan itu mendekatinya dan bertanya "Mengapa kau tolong ular yang telah menggigitmu ?"

Dengan santai perempuan itu nenjawab "Ular memiliki sifat suka menggigit apalagi saat dia sedang dalam bahaya. Saya yang ceroboh karena menolong ular tanpa alat sehingga terkena gigitan. Sedangkan saya memiliki sifat senang menolong."

Dari kisah diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa jangan ingin mengubah sifat Anda hanya disebabkan ada orang yang membenci atau telah berbuat kejahatan pada  Anda.

Janganlah mengubah karaktermu yang baik, hanya disebabkan kejahatan yang dilakukan mahluk atau orang lain. Teruslah untuk belajar untuk mempertahankan karakter asli Anda.

Jadilah seorang yang bijak saat kebaikan Anda dinilai salah atau tidak dibalas dengan kebaikan, namun Anda harus tetap mempertahankan karakter asli Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun