Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Anda Selalu Merasa Benar?

13 September 2020   08:50 Diperbarui: 13 September 2020   08:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada jargon di kantor  hukum nomor satu "Boss selalu benar" dan hukum nomor duz "Bila Boss salah, lihat hukum nomor satu". Apakah hal ini bisa danggap valid? Memang pada umumnya Boss jarang yang berani mengakui kesalahannya secara langsung. Apalagi bila harus mengakui kesalahan di depan ruang rapat yang dihadiri banyak stafnya. Kebanyakan Boss minta maaf di belakzng layar dihadapan salah satu bawahannya saja. Mungkin karena Boss tidak pernah mau kehilangan muka didepan bawahannya.

Demikian pula pada pasangan suami isteri, ada hukum yang tidak tertulis bahwa isteri atau wanita selalu benar. Itulah sebabnya kebanyakan posisi toilet pria selalu disebelah kiri dan posisi toilet wanita selalu disebelah kanan. Petunjuknya juga menuliskan "Men to the LEFT. Because women alwayz RIGHT".

Kenyataanya dalam kehidupan ini ada orang yang selalu merasa benar, entah itu wanita atau pria. bisa pasangan Anda, bisa juga Boss Anda. Beruntunglah bila Anda tidak pernah bertemu dengan manusia golongan ini.

Menganggap diri selalu benar adalah suatu cara untuk melindungi diri dari perasaan bersalah atau tidak menyenangkan. Pada umumnya hal ini tertanam pada diri seseorang sejak lama sehingga ia tidak pernah menyadarinya. Penyebabnya di masa kanak-kanak orang yang selalu merasa benar ini tidak pernah memiliki rasa aman. Bila ia betsalah, ia akan selalu dicemooh dan dikritik serta dianggap bodoh. Oleh sebab itu ketika dewasa, si anak merasa dirinya selalu benar. Mungkin juga pada masa kanak-kanak orang golongan ini jarang mendapatkan pujian.

Padahal seharusnya orang harus memiliki " self esteem" bahwa sebagai manusia normal pasti akan pernah melakukan kesalahan. Bila Anda merasa memiliki sifat ingin selalu benar, sebaiknya segera melakukan koreksi diri. Karena manusia itu tidak sempurna, jadi pasti pernah melakukan kesalahan.

Kiat untuk menghadapi orang yang selalu merasa benar adalah harus bersabar. Karena makin Anda memojokkan dia dengan kesalahannya dia akan makin bertahan. Mengalahlah untuk menang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun