Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Hal yang Ditabukan Istri

6 September 2020   16:06 Diperbarui: 6 September 2020   16:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernikahan (sumber: mrhanafi.com)

Dalam setiap pernikahan, pasutri atau pasangan suami isteri hendaknya saling memahami sejak perkenalan hingga saat menikah. Meski ada saja riak dalam kehidupan pernikahan namun hendaknya isteri memahami tiga hal yang ditabukan untuk dilakukan dalam hubungan pernikahan.

Yang pertama, jangan mencoba mengubah sifat suami.  Banyak isteri yang tidak sadar selalu menghendaki suami harus menjadi sesuai yang diinginkannya. Misal isteri ingin mengubah suaminya yang gemuk untuk menjadi langsing. Hal ini justeru menjadi awal pertikaian. 

Tiap orang memang dapat berubah, namun isteri jangan memaksakannya. Isteri sebaiknya fokus pada perubahan dirinya sendiri. Untuk itu, lihatlah sifat pasangan saat perkenalan dengan membuka mata dan telinga lebar-lebar. Setelah menikah cobalah untuk menutup sebelah mata guna menghindari pertikaian.

Yang kedua, jamgan mengkritik suami. Isteri boleh mengajukan keluhan, tetapi jangan mengkritik suaminya. Keluhan bersifat spesifik, namun kritik bersifat menyerang karakter suami. Karena kritik mengandung kemarahan, suami bila terus menerus dikritik, suatu saat akan menentang.

Perhatikan bedanya antara kalimat "Mas, apakah listrik sudah dibayar?" Dengan "Mas, jangan malas. Listrik harus dibayar tepat waktu". Suami terlalu sering dikritik akan lebih mudah terpengaruh pada wanita lain yang memujanya. Oleh sebab itu lebih seringlah memuji suami. Agar suami tidak merasa kehilangan harga diri dan merasa dihormati oleh isterinya.

Yang ketiga, janganlah terlalu sering merengek atau merajuk atau cerewet. Isteri yang sering merengek atau merajuk sejak kecil bila keinginannya tidak dikabulkan oleh orang tuanya sering masih mempertahankan sifat itu saat sudah bersuami. 

Tujuan anak merengek adalah untuk mengendalikan orang tuanya agar menuruti kemauannya. Hal serupa bila isteri merengek tentu ingin mengendalikan suaminya.

Isteri lebih baik berkata dengan manis, dan jangan menggunakan kata-kata tajam untuk menyerang suaminya. Sebaiknya jangan memaksakan kehendak pada suami, bila suami tidak berkenan lakukanlah sendiri. Contoh bila suami tidak mau meletakkan sepatu di rak sepatu, janganlah diserang dengan omelan, tetapi pindahkan sepatu itu sendiri.

Percayalah, dengan tidak melakukan tiga hal yang ditabukan dalam pernikahan ini, pernikahan pasutri akan menjadi lebih langgeng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun