Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengendalian Diri

19 Agustus 2020   21:04 Diperbarui: 19 Agustus 2020   21:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengendalian diri (sumber: dictio.id)

Seorang manusia memiliki lidah untuk berbicara, adakalanya bicara yang lemah lembut hingga caci maki. Orang harus sanggup mengendalikan dirinya untuk dapat mengatur lidahnya. Sama halnya harus dapat mengatur jarinya saat menulis. Tulisan yang buruk dan keji adalah harimau bagi si penulis yang dapat mengoyak dirinya bila salah membuat tulisan.

Tiap tahun selalu dibagikan hadiah Nobel untuk penemuan yang berjasa bagi umat manusia. Padahal hadiah ini berasal dari penemu dinamit, Alfred Nobel. Dinamit sebenarnya sangat berguna dan bermanfaat bagi manusia asalkan digunakan untuk pembangunan, misal meruntuhkan bangunan tua, jembatan tua, pertambangan atau bukit yang perlu ditembus untuk pembuatan jalan. 

Namun penemuan Alfred Nobel ini disalah gunakan manusia yang tidak mampu mengendalikan dirinya sehingga digunakan untuk sebagai senjata, dinamit diledakkan untuk membunuh manusia pada berbagai peperangan. 

Hal ini yang membuat Alfred Nobel kecewa dan akhirnya menarik diri dari dunia sains dan membentuk yayasan yang memilih dan menentukan orang yang berjasa menemukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Hadiah Nobel atau Nobel Prize adalah hadiah yang sangat bergengsi.

Seperti halnya dinamit, lidah atau jari seseorang dapat membuat orang bahagia tetapi juga dapat menyakiti, melemahkan atau menghancurkan orang bila tidak dikendalikan dengan baik dan benar.

Lidah atau jari merupakan bagian tubuh yang mampu membakar manusia pemilik bagian tubuh itu bila tidak mampu mengendalikan dirinya. Manusia mampu mengendalikan binatang buas dan mesin super pintar, namun sangat sulit bagi manusia untuk mengendalikam dirinya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun