Apa jawaban Anda bila mendapatkan pertanyaan di atas? Sebagian orang menjawab untuk mencari kebahagiaan hidup. Benarkah orang yang tidak menikah tidak akan bahagia? Sebaliknya dengan orang menikah, apakah pasti akan mendapatkan kebahagiaan? Bila jawabannya ya, kenapa ada orang yang harus bercerai? Di manakah letak kesalahannya?
Bila dua anak manusia memutuskan untuk menikah tentu keduanya mengejar kebahagiaan, namun dalam perjalanan pernikahan selalu muncul gesekan, godaan, pertengkaran, ketidak harmonisan dan salah paham. Yang makin lama makin meruncing dan kalau tidak cepat diselamatkan dapat menjadi tragedi dalam rumah tangga. Bila kejadian-kejadian ini terjadi pasti tujuan pernikahan untuk mencapai kebahagiaan sulit tercapai. Lalu harus bagaimana?
Tujuan pernikahan bukan untuk mendapatkan kebahagiaan saja. Karena anak manusia yang menikah dengan tujuan memperoleh kebahagiaan justru banyak yang gagal.
Dalam pernikahan (yang harmonis maupun yang penuh gejolak) seharusnya mampu membentuk karakter dari kedua pasangan. Pernikahan harus mampu mendewasakan diri dan membentuk karakter yang lebih baik.
Pernikahan dapat langgeng bila pasangan bisa saling memaafkan atas kesalahan yang dilakukan oleh pasangannya. Kedua pasangan harus saling mengasihi tanpa syarat. Kedua pasangan harus saling memegang komitmen untuk saling mengasihi dan terus bersatu.
Dua anak manusia adalah dua pribadi yang rapuh, keduanya harus saling mengisi saling menguatkan untuk tercapainya kebahagiaan yang mereka kehendaki.
Karena pernikahan adalah menyatukan dua pribadi yang berbeda dan lemah, keduanya harus saling menguatkan guna mencapai kebahagiaan yang mereka cita-citakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H