Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Burung

9 Agustus 2020   22:05 Diperbarui: 9 Agustus 2020   22:10 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung (sumber: youtube.com)

Pada era pandemi Covid-19 ini banyak karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja, entah karena tempat kerjanya tutup atau merugi. Banyak mantan karyawan yang merasa putus asa bahkan yang ekstreem mau bunuh diri karena tidak tahan dengan kesulitan hidup yang datang tiba-tiba. Atau ada yang ingin berbuat nekad melawan hukum melakukan kejahatan.

Bila Anda sedang terhimpit masalah cobalah untuk melihat pada burung. Burung tidak pernah punya rumah apalagi tempat kerja, namun mereka masih selalu mampu berkicau dengan merdu.

Burung tiap pagi selalu terbang neninggalkan sarangnya untuk mencari makan, sama halnya dengan manusia yang pergi bekerja. Padahal burung belum memiliki kepastian akan mendapat makanan dimana. Bila beruntung sore hari burung pulang ke sarang dengan membawa makanan untuk anak-anaknya.

Bila dia tidak beruntung maka dia dan anak-anaknya harus puasa menahan lapar, namun Anda tidak pernah mendengar ada burung yang mencoba bunuh diri dengan menghempaskan diri ke batu, terjun ke sungai atau laut apalagi minum racun serangga.

Burung selalu optimis hidupnya. Meski kelaparan burung tetap berkicau dengan merdu. Rupanya burung lebih memahami hakekat kehidupan.

Bagaimana dengan Anda? Apakah manusia yang memiliki akal budi kalah dengan burung dan menjadi mudah putus asa dan harus mengalami depresi?

Manusia harus mampu berikhtiar, berusaha apapun asal halal. Misalnya bercocok tanam hidroponik di rumah, berjualan secara daring apapun yang bisa dijual pasti teman yang masih mampu akan mau membeli dari Anda. Yang penting barang Anda bagus, makanan Anda lezat dan selalu diantar tepat waktu. Tidak perlu merasa malu berusahalah apa saja asal halal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun