Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mudahnya Orang Berutang tapi Sulit Membayar

7 Agustus 2020   19:45 Diperbarui: 7 Agustus 2020   20:03 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutang (sumber: koinworks.com )

Dalam kehidupan pribadi saya, saya memiliki prinsip lebih baik hidup sederhana asalkan tidak punya hutang. Saya memang memiliki kartu kredit, namun selalu membayar lunas tagihan tiap bulan. Sehingga kartu kredit hanya untuk mempernudah transaksi saja, tidak perlu membawa uang tunai untuk pembelian apapun.

Saya hanya berhutang kepada bank saat ingin membeli rumah, karena kemampuan hanya sebatas membayar uang muka, sisanya harus dibayar secara kredit. Karena bila tidak berani kredit rumah, saya pasti tidak akan memiliki rumah hingga hari ini, meski rumah kecil yang sederhana.

Kebalikannya, saya selalu mudah trenyuh bila mendengar teman ysng memerlukan pinjaman atau hutang. Saat saya mulai bekerja, mantan teman kost saya datang menemui saya mau pinjam uang. Tidak banyak sih, dan dia meninggalkan sertifikat rumah.

Saya pikir aman dan kalau tidak bayarpun tidak akan membuat saya kolaps. Namun ternyata perkiraan saya salah, uang itu tidak digunakan untuk bisnis tetapi malahan digunakan untuk kawin lagi. Konyolnya lagi sertikat rumahnya ternyata bodong.

Akibat hal ini saya jadi makin berhati-hati dan tidak mudah meminjami uang kepada terhadap teman dekat sekalipun. Namun tahun lalu ada lagi mantan teman kantor yang datang dengan menangis mengatakan telah terjebak hutang online. Hati saya kembali trenyuh dan memberikan pinjaman lagi.

Mantan teman kantor ini menjanjikan akan mencicil hutangnya tiap bulan. Selama tiga bulan pertama, cicilannya lancar, tatapi mulai bulan ke empat mulai tersendat. Rupanya mantan teman kantor ini terlibat banyak sekali hutang online yang membuatnya di dikejar-kejar debt collector.

Mantan teman kantor ini bukan terkena PHK gara-gara pandemi Covid-19 melainkan karena gaya hidup hedonis jadi terlibat banyak hutang online. Akibatnya saya yang harus menderita, gara-gara hutangnya yang tidak dibayar tabungan saya lenyap untuk menolongnya terbebas dari debt collector.

Sejak kejadian ini saya benar-benar berjanji pada diri sendiri untuk tidak memberi pinjaman atau hutang kepada siapapun. Bagi teman-teman waspadalah karena orang mudah berhutang tapi susah membayar hutangnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun