Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Malang Menyasar "Wellness" Tourism

26 Juli 2020   22:07 Diperbarui: 27 Juli 2020   21:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada IG Live yang diselenggarakan oleh komunitas Bolang Kompasiana malam ini diangkat topik "Wisata ke Malang Raya Hari Hari ini".

Agung H. Buana, Pemerhati Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Malang menjadi nara sumber utama. Sebagai host Yunus dari Bolang. IG Live selama satu jam ini membahas issue wisata kota Malang saat ini.

 Industri pariwisata kota Malang menyumbang 30% PAD sebelum runtuh  karena covid-19. Pemasukan ini dari hotel, guest house, rumah makan, cafe dan tempat hiburan. Termasuk beberapa UMKM yang mendukung industri pariwisata dari sektor kuliner dan oleh-oleh. Ironisnya, ada UMKM yang terpaksa harus membuang satu truck produknya karena sepinya pembeli.

Industri pariwisata kota Malang  yang pertama terimbas dampak covid-19 dan diramalkan  nantinya yang paling akhir bisa bangkit kembali.

Selama tiarap Dinas Pariwisata terus berbenah. Kota Malang akan dijadikan hub bagi daerah wisata lainnya, tidak lagi sebagai kota transit. Untuk kedepannya, Malang akan menyasar "welllness" tourism mencontoh Bali dan Yogyakarta dengan menyiapkan sarana spa disetiap hotel atau guest house agar para tamu pulih kesegarannya.

Selain itu kebersihan dari sampah pantai-pantai di Selatan kota Malang akan lebih diperhatikan guna menarik minat wisatawan. Karena keindahan pantai-pantai di Malang tidak kalah bila dibandingkan dengan pantai Pataya di Thailand misalnya.

Untuk sektor transportasi udara, Malang tetap bekerja sama dengan Angkatan Udara karena belum sanggup membangun bandara sipil sendiri jadi terpaksa masih menggunakan bersama militer. Namun untuk ruang tunggu keberangkatan sudah nyaman, sedangkan ruang kedatangan terus dibenahi.

Selama krisis gara-gara covid-19, banyak pelaku transportasi darat seperti travel terpaksa mengalihkan bisnisnya dari angkutan orang ke angkutan durian bahkan sembako. Sementara usaha bis wisata juga beralih ke gerai kopi di dalam bis sambil jalan-jalan.

Yang penting guna bertahan hidup harus selalu kreatif dan mau bergeser ke bisnis yang masih ada pasarnya.

Semoga dengan masuknya ke era Kebiasaan Baru (New Normal) industri wisata kota Malang segera pulih kembali. Yuk dolan ke NgalaM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun