Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Indonesia Masuk Jurang Resesi?

25 Juli 2020   21:44 Diperbarui: 25 Juli 2020   21:34 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kuartal 1/2020 ekonomi Indonesia masih mengalami pertumbuhan positif 2,97% meski sudah mengalami penurunan dari pertumbuhan normal 5-5,5 %.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain bahkan di Asia Tenggara. Karena hanya Malaysia yang masih memiliki pertumbuhan positif 0,7% lainnya sudah mengalami pertumbuhan negatif. Termasuk negara adidaya Amerika Serikat yang pertumbuhan ekonominya -4,4%, Tiongkok -6,8%, Jepang -0,6% dan Singapura -0,7%.

Padahal pada kuartal 1/2020 ini pandemi virus Corona sudah mulai mengancam Indonesia pada bulan Maret 2020 atau akhir kuartal 1/2020. Pada kuartal 2/2020 meski transisi PSBB sudah mulai dilakukan mulai bulan Juni 2020 tetap tidak dapat menolong pertumbuhan ekonomi pada dua bulan pertama kuartal 2/2020 yang menetapkan PSBB guna mencegah penyebaran virus Corona. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang banyak ditopang perdagangan domestik telah mengalami pertumbuhan negatif -3,8% masih jauh lebih baik daripada Singapura yang telah mengumumkan pertumbuhan ekonominya -41,2%.

Satu-satunya negara di Asia yang masih mengalami pertumbuhan ekonomi positif hanya Vietnam sekitar 2,8-4,5%. Bahkan pada era Kebiasaan Baru (New Normal) pada 3/2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tetap negatif meski belum dapat disebut masuk ke resesi.

Kalau dibandingkan dengan resesi tahun  1998, Indonesia mengalami lonjakan kurs nilai tukar USD terhadap Rupiah (IDR) dari 2.500 ke 17.000 (inflasi 75%). Pada tahun 2020 inflasi belum pernah menyentuh angka 40%.

Penduduk Indonesia boleh optimis karena tiga badan ekonomi dunia (Asian Development Bank, World Bank dan IMF) meramalkan ekonomi Indonesia akan mengikuti pola wajar yakni resesi - recovery - peak - resesi. Jadi diramalkan pada kuartal 4/2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik dan makin membaik pada 2021. Bahkan ke tiga badan ekonomi dunia ini mrramalkan pada tahun 2024 Indonesia akan menjadi negara nomor lima di dunia.

Mari kita bersama menjaga negara ini agar ramalan badan dunia menjadi kenyataan.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun