Tahun ini salah satu keponakan saya akan melangsungkan pernikahan di Yogyakarta. Rencana pesta pernikahan sudah diatur cukup lama jauh sebelum pandemi Corona, atau tepatnya setelah acara lamaran resmi tahun lalu, bahkan gedung lokasi pesta pernikahan sudah dibayar uang.mukanya.Â
Awal tahun kartu undangan sudah dicetak dan cindera mata untuk para tamu sudah dibeli berupa dompet kecil serta rencananya pesta pernikahan akan diadakan pada akhir Maret 2020. Tiba-tiba awal Maret 2020 aturan PSBB dicanangkan di seluruh Indonesia, seluruh tempat ibadah dan lokasi pesta pernikahan ditutup.
Keponakan saya dan calon suaminya harus berpikir keras, guna mencari solusi terbaik. Akhirnya disepakati tanggal penerimaan sakramen pernikahan dan pesta pernikahan ditunda ke akhir juli 2020.
Beruntunglah awal Juni 2020 mulai diberlakukan Transisi PSBB atau Kebiasaaan Baru, pesta pernikahan dapat digelar meski dengan tamu terbatas. Akhirnya ditentukan hanya mengundang keluarga dekat. Lokasi dengan mudah dicari sebuah rumah makan pada sebuah hotel bintang lima di Yogyakarta.
Yang belum dapat dilaksanakan adalah misa penerimaan sakramen pernikahan karena gereja masih ditutup, hanya diperbolehkan dilakukan misa secara daring. Maka terpaksa harus mengikuti aturan dari pihak Gereja.
Supaya tidak perlu mencetak surat undangan baru, terpaksa dilakukan penambalan pada dua sisi yaitu waktu dan tempat upacara sakramen pernikahan dan pesta pernikahan, untungnya yang diundang terbatas keluarga dekat sehingga revisi tidak terlalu melelahkan.
Keluarga dekatpun belum tentu datang semua mengingat penerbangan ke Yogyakarta maaih ribet. Supaya praktis dan tidak mubazir saat mengirimkan kartu undangan sekaligus cindera mata dimasukkan kedalam paket bersama kartu undangan.
Saat ini kartu undangan untuk keluarga dekat sudah dikirimkan. Tinggal menunggu pelaksanaan misa penerimaan sakramen pernikahan secara daring dan pesta pernikahan di sebuah rumah makan. Semoga banyak keluarga dekat yang berkenan datang menghadirinya.
Demikian upacara nikah salah satu keponakan saya saat pandemi. Cukup ribet dan bikin stress kedua calon mempelai dan orangtua  kedua belah pihak. Semoga pesta pwrnikahan akhir Juli 2020 nanti dapat berlangsung cukup meriah dan pernikahannya langgeng seperti harapan semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H