Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awasi Anak Kecil dari Orang Mencurigakan

23 Juli 2020   23:04 Diperbarui: 23 Juli 2020   22:55 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejahatan seksual terhadap anak kecil khususnya anak perempuan kabarnya makin meningkat akhir-akhir ini. Mungkin karena adanya pelarangan bukanya tempat hiburan hingga banyak orang stress. Stress yang mengarah pada kejahatan seksual harus dicegah.

Guru, orang tua dan kita semua harus selalu peduli bila melihat seorang anak perempuan didekati orang yang mencurigakan. Orang yang mencurigakan ini bisa orang yang dikenal ( paman, kakak atau kakek) maupun tidak dikenal (orang asing).

Orang yang mencurigakan ini pada umumnya biasa melakukan rayuan dengan memberikan iming-iming yang disukai anak perempuan seperti boneka, permen atau ice cream. Bila kita melihat orang mencurigakan sebaiknya harus kita intai dan ikuti secara diam-diam. Bila orang mencurigakan itu mulai terbukti melakukan kejahatan seksual, misalnya menyingkap gaun maka kita harus bertindak. 

Kumpulkan warga dan kita pisahkan anak perempuan itu dari orang mencurigakan tersebut. Pelaku kejahatan seksual bila dipergoki ramai-ramai pasti tidak berani apalagi menghadapi massa. Dan tugas kita harus mengawal dan menyerahkan kembali anak perempuan itu pada orang tuanya.

Anak perempuan maupun laki-laki juga perlu dinasehati agar bila.menghadapi orang yang bukan orang tuanya dan mulai menyentuh bagian vital dari tubuh si anak harus segera lari atau berteriak sekeras-kerasnya agar pelaku ketakutan dan membatalkan niat jahatnya. Anak harus diberi nasehat agar jangan mudah dirayu dengan pemberian dari orang lain selain orang tua sendiri baik makanan maupun mainan.

Anak perempuan sejak kecil harus dididik melakukan bela diri sederhana, misalnya menendang alat kelamin si pria pelaku, atau menusuk mata agar dapat terhindar dari kejahatan seksual. 

Pada prinsipnya orang tua harus meluangkan banyak waktu untuk mengamati anaknya agar terhindar dari kejahatan seksual yang dapat dilakukan oleh orang dikenal maupun tidak dikenal. Anak juga harus diwanti-wanti untuk tidak mudah diajak pergi oleh orang lain tanpa izin orang tua.

Kejahatan seksual makin menggila sudah saatnya kita bertindak untuk menyelamatkan setiap anak perempuan disekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun