Apakah Anda pernah mengalami masa  paling berat? Mungkin ada yang mengatakan saat masa prabakti mahasiswa atau mampram. Ada pula yang mengatakan saat ujian masuk kelompok pecinta alam saat harus naik ke puncak gunung atau menyusuri pantai atau saat ujian penerimaan menjadi anggota resimen mahasiswa (menwa) saat Anda hsrus berlari sambil membawa senapan yang relatif berat.
Ada pula yang merasa berat saat harus lulus kuliah matematika atau bahasa Ingggris, ada pula yang merasa saat harus menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Namun para pakar justru menganjurkan agar Anda senantiasa melakukan hal-hal yang sulit sebagai tantangan bagi hidup Anda.
Sebenarnya manusia pasti mampu menanggung beban berat yang menimpanya asalkan  Anda berpikir mampu mengatasi beban berat ini. Coba Anda lakukan dengan semangat tinggi jangan menyerah dulu. Dengan adanya semangat juang ini pasti Anda akan memperoleh kemajuan.
Apapun beban berat yang menimpa Anda, Anda pasti memiliki ketrampilan, kemampuan maupun upaya untuk mengatasi beban berat, tahap demi tahap agar karakter Anda terbentuk dan terlatih untuk memiliki semangat guna mengatasai beban berat tersebut.
Bila Anda telah berusaha untuk memgatasi beban berat ini maka Anda akan merasa terlatih dan terbiasa sehingga semuanya menjadi lebih mudah.
Adanya kesulitan hidup akan memacu semangat Anda untuk meningkatkan standar kemampuan Anda dari yang tadinya dirasakan sulit menjadi lebih mudah karena pernah mengalaminya.
Dan bila Anda berhasil mengatasi beban berat ini maka Anda merasa senang dan memiliki kepercayaan diri bahwa sebenarmya Anda sanggup.
Kuliah matematika pada mulanya tampak sulit, setelah Anda banyak berlatih ternyata biasa- biasa saja, bahkan Anda makin menyenanginya. Demikian pula saat mendaki gunung, pada saat berhasil mencapai puncaknya, Anda akan merasa bangga dengan menancapkan bendera nasional atau bendera organisasi pecinta alam. Dan Anda akan menikmati semua keberhasilan yang Anda dapatkan dari semangat juang Anda sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H