Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup bersama Orangtua

10 Juli 2020   19:39 Diperbarui: 10 Juli 2020   19:42 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu (sumber: islampos.com)

Orangtua melahirkan anak, merawat dan mendidiknya hingga dewasa dan tiba waktunya bagi si anak untuk berumah tangga. Bertahap sesuai dengan kemampuan ekonomi si anak, lambat laun si anak pasti meninggalkan rumah orangtua dan menempati rumahnya sendiri, entah rumah mewah atau rumah sederhana.

Baru timbul masalah bila salah satu dari pasangan orang tua, entah ayah atau ibu yang meninggal dunia lebih awal sehingga orangtua harus tinggal sendiri. 

Usia lamjut dan kesehatan yang menurun sering menyebabkan anak-anak mulai berunding untuk mengajak ayah / ibu tinggal bersama keluarga mereka. 

Dari beberapa pengalaman hidup bila yang harus tinggal bersama sang keluarga anak adalah seorang ayah pada umumnya lebih aman karena orangtua laki-laki pada umumnya lebih pendiam. Berbeda halnya bila yang harus tinggal bersama keluarga si anak adalah sang ibu. Seorang ibu pada umumnya dikenal lebih cerewet dan bawel.

Apalagi bila seorang ibu harus tinggal bersama keluarga anak laki-laki hampir dipastikan sering terjadi selisih dengan sang menantu wanita.  Akibatnya lebih sering seorang ibu tinggal bersama keluarga anak perempuan. Pada umumnya anak perempuan lebih memiliki kesabaran menghadapi ulah ibunya sendiri.

Semakin senja umurnya, tingkah ibu seolah melampiaskan dendamnya dulu harus selalu mengalah pada suami dan anak. Di saat tua justru keinginan ini sering lebih mudah diungkapkan.

Bahkan hal-hal remeh temeh seperti rasa masakan terlalu asin, lebih bersih mencuci sendiri daripada memakai jasa laundry, cara mendidik anak, pola konsumtif yang berbeda, jangan bangun kesiangan. Hampir tiap hari selalu saja terdengar omelan sang ibu. Anak perempuan, suami dan anak-anaknya harus sanggup bersabar.

Padahal merawat orang tua sangat besar pahalanya. Namun ibu sering keras kepala selalu ingin dituruti kemauannya tanpa bisa ditunda.

Meski kesabaran ada batasnya, sebagai anak harus mampu menahan diri untuk tidak membentaknya karena perlakuan ini akan menyakitkan hati sang ibu.

Setiap orang tua akan merasa bahagia menghabiskan waktu merawat anaknya namun sebaliknya tak semua anak memiliki ketulusan dalam merawat orangtuanya walau hanya dalam hitungan tahun. Itulah sebabnya ada beberapa anak yang tega menempatkan orangtuanya di panti jompo.

Semoga Anda tidak melakukannya..., mumpung Anda belum terlambat.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun