Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Protes Anti-Rasis Melanda Dunia

7 Juni 2020   11:03 Diperbarui: 7 Juni 2020   10:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kejadian seorang oknum polisi Minneapolis yang menyebabkan seorang warga kulit hitam George Floyd meninggal dunia, memicu aksi protes anti rasisme di puluhan negara bagian USA.

Aksi protes ini juga dilakukan oleh warga di Eropa (London, Den Haag, Berlin, Hamburg, Stutgart, Zurich, Amsterdam), Canada (Vancouver, Victoria, Oakland, Montreal) dan Australia (Melbourne, Brisbane dan Sydney).

Banyak orang menyatakan gara-gara kasus uang palsu USD 20 akhirnya mengobarkan semangat solidaritas banyak warga Amerika Serikat dan warga dunia lainnya untuk mengecam perilaku rasial. Semua orang apapun warna kulitnya mempunyai hak hidup yang sama.

Tidak ada satu warna kulit yang boleh merasa lebih "superior" dari warna kulit lainnya. Supremasi kulit putih yang masih banyak didapati di Amerika Serikat tidak mudah dihilangkan.

Masih ada kelompok Ku Klux Klan yang merasa lebih "superior", meski gerakan anti rasial sudah lama didengungkan dengan aksi damai Dr. Martin Luther King Jr (1955), yang akhirnya terbunuh 1969.

Demo anti rasial yang semula bermotif damai, sangat disayangkan telah ditunggangi oknum tidak bertanggung jawab sehingga berubah menjadi "Tragedi Riot 30 May 2020" yang meluluh lantakkan kawasan downtown atau kawasan komersiel di kota-kota besar Amerika Serikat seperti San Francisco, Portland , Santa Monica dan Seattle. Termasuk warung kopi dan rumah makan milik orang Indonesia yang bermukim di Amerika.

Semoga dengan terjadinya protes damai anti rasialisme ini bisa terjadi perbaikan untuk kesetaraan antar warna kulit. Harus berlangsung hukum keseimbangan untuk menuju kehidupan yang lebih damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun