Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ide Pesta Perkawinan pada Era Pandemi Covid-19

31 Mei 2020   16:46 Diperbarui: 31 Mei 2020   16:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan (sumber: republika.co.id)

Apakah Anda dan keluarga besar Anda sedang merencanakan sebuah pesta pernikahan tahun ini? Dengan merebaknya pandemi virus covid-19 apakah pesta yang sudah terencana dengan baik dan matang ini harus dibatalkan? 

Padahal Anda sudah membayar paket pesta pernikahan, seperti sewa gedung ( bisa hotel, rumah makan atau gedung pertemuan), catering untuk menyediakan santapan, membuat pakaian seragam untuk keluarga besar dan pagar bagus serta pagar ayu dan pasukan penerima tamu, memesan dekorasi, memesan busana pernikahan, memesan cindera mata untuk dibagikan pada para tamu undangan dan tentunya surat undangan.

Meski ada upaya pencegahan penularan virus covid-19 seperti pengaturan jarak (physical distancing) dan melarang masa berkumpul, melarang masa bersantap di dalam ruangan, ada sebuah ide yang telah dijalankan di Bangkok, Thailand. Pesta pernikahan tetap dapat berlangsung tanpa melanggar aturan yang berlaku.

Surat undangan tetap dibagikan seperti biasa dan menyebutkan tanggal dan jam acara serta lokasi acara. Pada hari H pasukan penerima tamu dengan busana seragam berdiri dengan posisi berjauhan siap menerima tamu. 

Pada saat tamu undangan tiba, tamu menuliskan nama pada buku daftar hadir atau buku tamu, menyerahkan amplop atau kado dan menerima kartu ucapan terima kasih. Karena tamu undangan tidak harus bersantap ditempat, cindera mata dapat langsung dibagikan.

Bila ada photo session juga masih dapat dilakukan didepan. Lalu tamu undangan diarahkan masuk ke venue pesta pernikahan. Setelah memberi ucapan selamat kepada keluarga besar, tamu diarahkan ke pelaminan yang biasanya dikawal oleh barisan pagar bagus dan pagar ayu.

Tamu undangan dapat menyampaikan ucapan selamat kepada kedua mempelai dan orang tua kedua mempelai. Selanjutnya tamu undangan berjalan menuju pintu keluar dimana sudah menanti dengan rapi deretan rantang yang berisi santapan yang lazimnya disajikan. 

Setelah tamu undangan menerima sebuah rantang, tamu undangan dapat meninggalkan arena pesta pernikahan. Memang tidak diketahui rantang harus dikembalikan kepada pihak catering atau bila mau praktis dapat diserahkan kepada tamu undangan sebagai kenang-kenangan.

Apakah ide ini dapat diadopsi di Indonesia? Semoga tetap dapat menjaga kesehatan tamu undangan maupun penyelenggara pesta pernikahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun