Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Laporan PDP di Indonesia Selalu Diragukan?

22 Mei 2020   14:38 Diperbarui: 22 Mei 2020   15:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi corona (sumber: cnnindonesia.com)

Dengan merebaknya pandemi corona di seluruh dunia, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang tingkat perkembangan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) selalu dipantau dunia. Uniknya, sejak belum ditengarainya PDP ada di Indonesia, sudah berseliweran berita yang meraguksn Indonesia belum mampu mendeteksi penduduknya yang terinfeski virus corona. Sedangkan hingga sekarang ada data yang menyebutkan bahwa Vietnam masih nol warga yang terinfeksi virus corona, warga dunia tetap percaya saja.

Melihat luas Indonesia yang terdiri dari lautan dan daratan dan pulau-pulau terpencil, hampir dapat dipastikan pengumpul data  mengalami kesulitan. Tidak data kesehatan saja, masih segar dalam ingatan kita dalam dua kali Pilpres terakhir, data KPU diragukan karena masing-masing kontestan memiliki data masing-masing dan mengklaim pihaknya yang unggul sehingga harus diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi.

Pengumpulan PDP akibat virus corona juga mengalami kesulitan serupa. Banyaknya warga yang bandel, yang melarikan diri dari Rumah Sakit rujukan maupun Wisma Atlet Kemayoran yang dijadikan Pusat Perawatan Korban corona.

Jumlah suspect dan ODP (Orang Dalam Pemantauan) lebih sulit lagi dipantau akibat pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) belum terlaksana sempurna akibat banyaknya warga yang tidak taat aturan.

Menurut data jumlah kasus covid-19 pada 18 Mei 2020, jumlah kasus yang dilaporkan 18.010 orang. Dengan total jumlah penduduk Indonesia 267 juta orang  angka ini dianggap terlalu kecil. Angka yang sering dijadikan tolok ukur adalah Amerika Serikat dengan jumlah kasus 1.474.946 orang dengan total jumlah penduduk 328 juta orang. Kalau mengacu dari tolok ukur ini jumlah kasus di Indonesia seharusnya mencapai 1,2 juta orang.

Namun kita sebaiknya tidak berpikir berdasar tolok ukur saja, mengingat faktor demografi Indonesia 30,78% pada jenjang usia 31-45 tahun yang jauh lebih kebal terhadap virus. Seperti kita ketahui bersama virus corona lebih banyak menimbulkan korban pada jenjang usia di atas 60 tahun yang di Indonesia hanya 19,94% saja.

Sebuah lembaga survei internasional Blackbox Research telah melakukan survei terhadap 12.000 responden dari 23 negara dengan rentang usia 18-80 tahun pada 3-19 April 2020, pada indikator penanganan krisis Indonesia dan Singapura masih berada pada ranking menengah.

Persepsi 70% responden menyebutkan bahwa penanganan Indonesia terhadap covid-19 lebih baik dari negara lain termasuk Amerika Serikat.

Dengan demikian prestasi Indonesia tidak buruk sekali seperti yang banyak didengungkan  di sosial media.

 Jadi, kita tidak perlu meragukan kinerja Pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi corona. Percayalah, Indonesia pasti bisa bangkit melawan corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun