Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pandai-pandai Saat Negosiasi Gaji

18 Mei 2020   20:36 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaji (sumber: kompas.com)

Masihkah gaji Anda selalu minus tiap bulan? Habis untuk membayar aneka cicilan dan membayar aneka kebutuhan pokok bulanan. Sementara harapan tibanya kenaikan gaji masih lama.

Sebagai calon karyawan, baik yang sudah berpengalaman maupun fresh graduate, Anda harus memiliki trick yang  jitu saat menghadapi HRD.

Bila Anda nendapat panggilan dari HRD, artinya Anda sudah memenuhi kriteria yang mereka cari, mereka memanggil interview hanya untuk memastihan aras kemampuan Anda, keseriusan Anda mencari pekerjaan dan apakah gaji yang Anda harapkan sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki.

Banyak pertanyaan bernada " jebakan" yang diajukan oleh HRD, seperti Berapa gaji yang Anda harapkan?; Mengapa Anda meminta angka tersebut?; Angka yang Anda sebutkan terlalu tinggi atau Berapa gaji Anda di perusahaan sebelumnya?

Jangan sekali-kali menjawab "tergantung standar perusahaan". Hal ini mencirikan Anda kurang percaya diri. Anda harus berani menyebutkan sebuah angka dan alasannya. Misal Anda sudah melakukan survei  referensi standar gaji untuk posisi yang Anda lamar.

Setelah Anda menyebutkan angka, sebaiknya jangan terlu mudah ditawar Hal ini memberi kesan Anda kurang percaya diri. Sebaliknya, anda juga jangan menyebutkan angka yang terlalu tinggi. Karena Anda bisa langsung masuk kotak alias di keluarkan dari daftar calon karyawan. 

Bila Anda memiliki trick yang tepat saat negosiasi gaji, diharapkan Anda akan mendapatkan gaji yang sesuai dan layak sehingga tiap bulan Anda tidak harus merasa kekurangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun