Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Terpaksa Berlebaran di Jalur Pantura

23 Mei 2020   06:51 Diperbarui: 23 Mei 2020   09:22 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat Hilal (sumber: cakradunia.com)

"Hilal telah nampak" demikian berita yang kudengar dari radio yang ada di dalam mobil. Hilal adalah posisi bulan yang dilihat dengan teropong dari  beberapa posisi yang menandakan berakhirnya bulan Ramadan dan menjadi tanda berakhirnya masa puasa. Padahal saya dan keluarga masih menghadapi kemacetan di Pantai Utara Jawa. 

Mungkin bila nanti jalan tol sudah tersambung dari Cikampek hingga Tegal, maka jalur mudik saya akan lebih lancar, ditambah lagi terdapat rencana tol susun dari Bekasi ke Krawang. Tadi sore kami sudah sempat terjebak kemacetan berat di Bekasi. Tujuan kami adalah kota Purwokerto di Jawa Tengah. Kami biasa berangkat sehari menjelang Idul Fitri dengan harapan jalan tidak terlalu macet karena biasanya orsng-orang sudah mudik lebih awal. Rupanya perhitungan saya kurang jitu terbukti jalur Pantura masih macet.

Dengan merayap mobil kami melintasi jalur Pantai Utara Jawa yang dikenal dengan nama Pantura. Bila kondisi jalur merayap terus estimasi tiba di kota Cirebon mungkin pada dinihari. Saya dan keluarga biasa beristirahat di kota Udang ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Purwokerto. 

Karena tidak mungkin mencapai Purwokerto pada waktu sholat Ied, maka saya memutuskan melakukan sholat Ied di Masjid Raya Cirebon nanti dilanjutkan dengan makan pagi nasi Lengko  sebuah makanan khas kota Cirebon. Disamping nasi Lengko, Cirebon memiliki  kuliner khas lain seperti Nasi Jamblang dan Empal Gentong. Karena toko oleh-oleh belum buka, mungkin tutup karena bertepatan dengan libur nasional Idul Fitri, padahal biasanya kami membeli manisan mangga untuk orang tua di rumah.

Perjalanan kami lanjutkan setelah makan pagi di Cirebon. Jalur Cirebon-Purwokerto agak lancar sehingga sore hari kami berhasil tiba di kampung halaman. Setelah minta maaf kepada orang tua, kami mulai berkeliling ke rumah-rumah saudara. Anak-anak yang gembira karena mereka berhasil mengumpulkan banyak amplop berisi uang baru hasil pemberian paman dan bibi.

Kami bermalam di rumah orang tua kami, tidur bersama kakak dan adik beserta keluarga yang telah datang lebih awal. Meski tidur di kamar yang sempit namun hati kami gembira berkumpul dalam keluarga besar. Hingga lenyaplah kelelahan akibat kemacetan di jalur Pantura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun