Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadan, Waisak dan Persaudaraan Sejati

7 Mei 2020   15:48 Diperbarui: 7 Mei 2020   15:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan ini umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah Puasa selama datangnya bulan Ramadan. Puasa identik dengan upaya untuk menahan diri dan merasakan kebersamaan dengan kaum duafa, selain itu selama bulan Ramadan umat Islam berupaya meningkatkan kualitas beragamanya dengan shalat tarawih, tadarus atau membaca dan memahami kitas suci AlQouran dan banyak memberikan sedekah yang dipuncaki dengan membagikan zakat pada akhir bulan Ramadan.

Hari ini 7 Mei 2020 atau 2564 BE, umat Buddhis yang menjalankan amalan Buddha atau Sidharta Gautama merayakan hari Tri Suci Waisak yang merayakan sekaligus hari kelahiran  sang Buddha, hari saat sang Buddha menerima wahyu Ilahi dan hari kematian Sang Buddha. Perayaan ini lazim menjadi perayaan besar dengan prosesi agung dari candi Borobudur ke candi Mendut di Jawa Tengah.

Sejalan dengan upaya untuk mencegah berkembanngnya pandemi corona, maka tahun ini perayaan Waisak di candi Borobudur ditiadakan  dan digantikan dengan mendaraskan doa-doa di runah, bahkan di vihara hanya boleh dihadiri maksimum 5 orang.

Hal ini juga sejalan dengan umat Muslim di Indonesia yang sejak pandemi corona nengancam manusia  meniadakan shalat Jumat di masjid-masjid, termasuk shalat tarawih dan mungkin juga shalai Ied pada puncak atau akhir bulan Ramadan.

Kesamaan manusia untuk bersama-sama mengantisipasi meluasnya pandemi corona menimbulkan optimisme agar pandemi corona segera sirna dari bumi Indonesia. 

Hal ini sejalan dengan tema Waisak tahun ini yang diungkapkan oleh Sang Theraseta Indonesia yakni   'Persaudaraan Sejati Dasar Keutuhan Bangsa '. Upacara perayaan Waisak disiarkan melalui internet ( daring) agar dapat dirayakan bersama di rumah masng-masing umat Buddhis.

Dan bulan Mei ini bagi umat Katolik juga merupakan bulan Rosario, bulan penghormatan bagi Bunda Maria. Semua kegiatan doa Rosario yang lazim diadakan di Gereja atau dilakukan doa bersama di lingkungan, kini harus dilakukan di rumah umat masing-masing.

Keadilan hanya ada ditangan Tuhan. Dan tak satupun nikmat yang akan dikurangi oleh mereka yang berani mengatakan tidak pada kemungkaran. Cahaya Nirwana selalu mengikuti setiap langkah dan udara. Surga selalu terembus dari setiap ucapan mereka calon-calon ahli surga yang senantiasa berkata kebaikan.

Mari kita sebagai bangsa Indonesia optimis untuk melenyapkan pandemi corona dari bumi Indonesia melalui doa-doa yang kita panjatkan menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun