Tahun 2014, kelompok musik Krakatau yang dibentuk pada 1984 di Bandung, melakukan pertunjukan konser spektakuler di arena Java Jazz Festival yang menghibur para penggemarnya, dengan menggunakan nama kelompok "Krakatau Reunion". Pada awal berdirinya, Krakatau berkiblat pada aliran fuzion jazz, diprakarsai oleh Pra Budi Dharma, Dwiki Darmawan, Budhy Haryono dan Donny Suhendra. Sebelum mantap menetapkan nama kelompok musiknya "Krakatau", kelompok musik ini sempat bernama "Delta" dan "Mesopotamia".
Tampilnya kelompok musik Krakatau dengan aliran fuzion jazz memberikan warna lain dan seolah melawan arus, melawan aliran rock yang sedang hitz pada era 1980-an, yang dirajai oleh Slank. Pertama kali tampil tanpa vokalis, Krakatau akhirnya memasang vokalis mulai dari Harry Moekti, Ruth Sahanaya dan mencampai puncaknya saat Trie Utami menjadi vokalis Krakatau. Masuknya Trie Utami dikenal sebagai formasi ke dua dari Krakatau (1986), dengan perubahan personil menjadi Pra Budi Dharma, Dwiki Darmawan, Donny Suhendra, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan dan Trie Utami. Formasi ke dua ini berhasil mengeluarkan single bertajuk "Gemilang" namun aliran musiknya beralih dari fuzion jazz ke arah pop.
Selama karier musiknya, Krakatau telah menelurkan tujuh album, yakni "First Album" (1986), "Second Album" (1988), "Kembali Satu" (1990), "Let There be Life" (1992), "Mystical Mist" (1994), "Rhythms of Reformation" (2005), dan "Two Worlds" (2006), sedangkan Krakatau Reunion sempat meluncurkan satu album bertajuk "Chapter One" (2016). Â Selain itu terdapat satu single yang meledak di pasaran yakni
"Kau Datang" (1989).
Perpisahan dengan Sahabat
Saya memiliki sahabat dekat yang selalu membuat agenda pertemuan, meski dia sudah memiliki keluarga. Kebetulan kita sama-sama tinggal di Tangerang Selatan sehingga kita mudah memilih tempat pertemuan, seperti di mall-mall yang berdekatan dengan Serpong, seperti Aeon Mall, Teras Kota Mall, The Breeze, Living World, Mall Alam Sutera hingga Summarecon Mall Serpong. Ataupun pergi ke luar kota bersama ke Bali, Medan dan Yogyakarta. Juga sekali-kali ke luar negeri, ke Singapore, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Sahabat ini memiliki trauma dengan peristiwa mencekam tahun 1998 yang melanda Indonesia, hingga akhirnya dia memilih untuk mempersiapkan diri hijrah ke negeri paman Sam, meski setelah itu suasana politik di Indonesia sudah aman, namun memanasnya situasi politik menjelang pilpres 2014, membuat niatnya hijrah kembali menguat.
Masih lekat di ingatan saya, saat kami bersama menghadiri Java Jazz Festival dan kita sama-sama menyaksikan aksi panggung dari Krakatau Reunion yang salah satunya sangat mengena pada suasana persahabatan kita.
"Cerita Persahabatan"
Di sepanjang jalan persahabatan
Tak selalu dapat saling menerima
Kasih sayang tak pandang perbedaan
Seribu dusta tak berarti
Sebuah perpisahan
Oh cerita persahabatan
Walaupun terkadang sulit tuk bertahan
Kisahnya melampaui berbagai suka
Serta duka
Kita akan tetap bersama
(Alinea pertama dari lirik lagu "Cerita Persahabatan")