Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Perayaan Diwali atau Festival Cahaya bagi Umat Hindu

30 Oktober 2019   12:00 Diperbarui: 30 Oktober 2019   12:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Diwali (sumber: victoriaclubhotel.com)

Bila pada hari Senin 28 Oktober 2019 lalu, yang bertepatan dengan peringatan Soempah Pemuda, Anda melewati kawasan Pasar Baru tepatnya di Kuil Sri Nilacala Dharma atau daerah yang memiliki kuil Hindu, pasti ada cahaya terang di sana.

Karena hari itu bertepatan dengan perayaan Diwali atau Deepawali atau Dipavali, sebuah festival bagi umat Hindu yang umumnya dirayakan selama lima hari. Biasanya jatuh pada akhir bulan Oktober atau awal bulan November tiap tahunnya, menurut kalender India.

Festival cahaya ini paling terasa di India, tempat asal agama Hindu. Namun sekarang perayaan Diwali dirayakan di seluruh dunia khususnya oleh umat Hindu. Di Indonesia suasananya kurang terasa keramaiannya, tetapi di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura keramaiannya lebih terasa.

Di lokasi perayaan Diwali dipenuhi lilin yang menyala terang. Lalu ada nyanyian, tarian serta penafsiran kitab suci, setelah itu disusul dengan tarian dan nyanyian lainnya. Seluruh kegiatan terpusat pada patung Sri Khrisna.

Lilin dinyalan di depan patung Khrisna (sumber: aljazeera.com)
Lilin dinyalan di depan patung Khrisna (sumber: aljazeera.com)
Arti perayaan Diwali adalah perayaan kemenangan unsur kebaikan terhadap kejahatan. Dipa artinya lampu, wali artinya jalan, jadi diwali adalah jalan menuju terang atau kebajikan.

Menurut versi Hindu di India Utara, perayaan Diwali adalah peringatan kemenangan Rama terhadap Rahwana. Menurut cerita Ramayana, Rahwana telah menculik Dewi Shinta, isteri Rama, dan Rama bersama pasukannya, termasuk pasukan kera yang dipimpin Hanoman menyerbu Alengka guna merebut kembali Dewi Shinta. Saat Rama bersama Shinta kembali ke Ayodya suasana gelap, sehingga warga Ayodya beramai-ramai menyalakan lampu.

Sedangkan menurut versi Hindu di India Selatan, festival Diwali dirayakan guna menyambut kemenangan Sri Khrisna terhadap Narakasura. Sri Khrisna minta kepada Narakasura untuk membersihkan dirinya. Mengusir kegelapan dengan cahaya terang, kebaikan senantiasa mengalahkan kejahatan.

Beberapa kudapan disajikan kepada umat Hindu yang merayakan festival cahaya, maupun umat agama lain yang berkenan menyaksikan ritual perayaan pada festival ini, seperti Kaju Katli, Murmura Laddu, Chekkalu dan Namak Pare.

Kudapan Diwali (dokpri)
Kudapan Diwali (dokpri)

Happy Diwali bagi umat Hindu di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun