Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Perburuan", Ketika Pengkhianatan Justru Datang dari Orang Dekat

19 Agustus 2019   13:51 Diperbarui: 19 Agustus 2019   14:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bulan Agustus 2019, Falcon Pictures sekaligus menyandingkan dua produksinya dengan dua sutradara berbeda. Satu, "Bumi Manusia" yang disutradarai Hamung Bramantyo dan yang satunya lagi "Perburuan" yang disutradarai Richard Oh. Ke duanya mengadaptasi novel karya Pramoedya Ananta Toer.

Film "Perburuan"
Film ini berkisah tentang kondisi Indonesia saat dalam penjajahan Jepang. Banyak pemuda Indonesia yang direkrut menjadi tentara dibawah PETA, dengan janji dilatih ketentaraaan dan dipersenjatai untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, namun pada kenyataannya tetap digunakan oleh Kenpetai, untuk melawan bangsanya sendiri.

Hardo (Adipati Dolken) anggota PETA yang gagal menaklukkan Jepang di Indonesia. Hardo harus melarikan diri dan bersembunyi di hutan Blora, meski kedatangannya sudah tercium oleh shidokan tentara Jepang, dilacak dan dikejar.

Ningsih (Ayushita) tunangan Hardo tetap dengan setia menunggu tunangannya yang sedang bersembunyi dalam perburuan dengan mengajar sebagai guru . Ironisnya, Hardo harus tertangkap karena pengkhianatan oleh ayah tunangan Hardo dan Karmin (Khiva Ishak) sahabatnya.

Perjuangan keras Dipo (Ernest Samudra) dan Kartiman serta perlawanan Hardo, akhirnya berbuah hasil setelah Jepang menyerah pada sekutu.

Kekejaman perang dan ego penjajah dari seorang shidokan berbanding dengan keterpurukan korban perang seperti yang dialami ayah Hardo dan Ningsih sangat mewarnai film ini.

Perburuan mengajak Anda kembali ke akar-akar perjuangan bangsa dan mempertanyakan kembali makna kemerdekaan bangsa dan kebebasan individu. Juga Anda harus selalu mewaspadai pengkhianatan yang dilakukan orang-orang dekat Anda.

Premiere 11 Agustus 2019 di Surabaya, bersama film "Bumi Manusia" dan tayang di bioskop 15 Agustus 2019. Dari kedalaman cerita bila dibandingkan dengan "Bumi Manusia" terasa datar dan kurang menggigit, entah dari novelnya memang demikian atau pengejawantahan dari novel ke film yang kurang pas.

Data Film
Genre : Drama Sejarah
Produksi : Frederica
Produser : Falcon Pictures
Sutradara : Richard Oh
Penulis : Richard Oh, Husein M. Atmodjo
Adaptasi novel : Pramoedya Ananta Toer
Artis : Adipati Dolken, Ayushita, Ernest Samudra, Khiva Ishak, Michael Kho, Egy Fedly, Nobuyuki Suzuki
Durasi : 98 menit
Rating: 13 tahun ke atas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun