"Bran Nue Dae" adalah film mengenai kehidupan suku Aborigin atau yang dikenal sebagai suku asli di Australia. Film ini dibuat tahun 2009 dan diputar perdana 14 Januari 2010 di Australia.
Film ini mengadopsi panggung musik karya Jimmy Chi berjudul sama. Film ini terpilih untuk screening di Teater Purnululu yang berada di dalam gedung kedutaan besar Australia di Jakarta pada Sabtu 27 Juli 2019, karena merupakan film layar lebar yang berhasil memenangi piala Melbourne International Film Festival sebagai The Best Feature.Â
Serta mendapatkan nominasi People's Choice Award pada 2009 Toronto International Film Festival. Film ini dihiasi 21 lagu sehingga hampir tiap pergantian adegan selalu digambarkan dengan lagu.
Sinopsis
Pada musim panas 1969 dikisahkan seorang anak muda aborigin asal Broome, Australia Barat bernama Willie Johnson (Rocky McKenzie) Â yang senang memancing, jalan-jalan dengan temannya baik pria maupun wanita.Â
Willie di dalam gereja bersama ibunya, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Rosie (Jessica Mauboy), salah seorang anggota paduan suara gereja. Ibunya, Theresa (Ningali Lawford) Â memintanya masuk ke sekolah di Perth untuk masa depannya, agar Willie menjadi pendeta karena akan dihormati di lingkungannya.
Willie yang ingin menyatakan cintanya, gagal, dengan munculnya pemain band Lester (Dan Sultan) yang memberikan tawaran menyanyi pada Rosie. Willie minta bertemu di bioskop sehari menjelang kepergiannya ke Perth.
Willie harus sembunyi-sembunyi pergi ke bioskop agar tidak diketahui ibunya, dan naasnya turun hujan lebat. Bioskop di Broome langsung bubar karena tidak beratap, Willie gagal menemui Rosie yang sudah meninggalkan bioskop lebih awal.
Willie menemui pendeta Benedictus (Geoffrey Rush) setibanya di Perth, dan pendeta menaruh kepercayaan besar pada Willie. Nassnya, Willie mengikuti ajakan teman-temannya untuk mencuri makanan di dapur sekolah.Â
Merasa malu dan guna menghindari hukuman, Willie kabur dari sekolah dan ingin kembali ke Broome. Willie luntang lantung seharian di kota. Setelah mengetahui Willlie tidak kembali ke asrama, pendeta Benecditus melakukan pencarian di seluruih kota.