Film ini berkisah tentang sekelompok mahasiswa yang sibuk beraktivitas lain selain belajar dan mengikuti jadwal perkuliahan. Menonton film ini bak mengembalikan ingatan masa-masa menjadi mahasiswa. Â
Semula film ini seperti mau diarahkan sebagai film bergenre politik, namun lambat laun beralih ke genre musikal. Ada puluhan lagu yang didendangkan langsung oleh Pidi, tokoh sentral di film ini.Â
Selanjutnya cerita film seperti kehilangan inti cerita dan hanya memvisualkan kegiatan mahasiswa, dari mulai ospek, pinjam motor teman, makan di warung sambil melirik cewek cantik, nembak cewek, kisah cinta mahasiswa, mahasiswa yang jarang pulang ke rumah dan lebih memilih begadang di kampus. Istilah Koboy Kampus adalah sebutan bagi mahasiswa yang tidak mampu menyelesaikan kuliah tepat waktu (7-14 tahun).
Film ini mengadopsi kisah nyata penulis Dilan 1990, Pidi Baiq, mahasiswa di Fakultas Seni Rupa dan Desain yang mengkritisi pemerintah dengan kreativitas yang unik. Muncul ide gila dari Pidi Baiq (Jason Ranti), Ninuk (Ricky Harun), Deni (Bisma Karisma), Erwin (David John Schaap) dan Dikdik (Miqdad Addausy) untuk membentuk negara fiktif Negara Republik Kesatuan The Panasdalam.Â
Kisah film ini mengadopsi bentuk protes mahasiswa ITB (1990) terhadap pemerintahan rezim Soeharto, sayangnya bentuk protes Pidi kurang tergambarkan dengan jelas dalam film ini. Â
Pidi dan rekan-rekan mahasiswanya terus mengkritisi pemerintah yang diungkapkan dengan ide-ide konyol, merupakan unjuk rasa gaya baru daripada harus selalu turun ke jalan. Â Tentunya juga guna menghindari hukuman skorsing dari pimpinan perguruan tinggi yang sangat menghantui aktifis mahasiswa di era 1990-an.
Ninuk  salah satu warga negara The Panasdalam juga tergolong Koboy Kampus dan sempat dipanggil dosen dan diingatkan bahwa sudah tinggal satu semester dan harus segera menyelesaikan kuliah. Ninuk malah asyik mengejar mahasiswi baru cantik, Santi (Christina Colondam) yang ternyata sudah punya pacar.
Deni  berperan cukup nasionalis sebagai presiden Negara Kesatuan The Panasdalam. Namun perannya kurang tergali dengan baik, bahkan ironis karena pernah diminta membantu mencomblangi perkenalan Ninuk dengan Santi.
Adegan Rianto yang saat pacaran selalu digoda teman-temannya, lalu saat cintanya ditolak oleh Nia, dan tidak dapat membantu adik Nia yang bertanya soal matematika dan fisika, terkesan dipaksakan untuk membuat penonton tertawa, daripada tertidur di bioskop karena alur cerita yang kurang dalam.
Juga ada adegan Boris dan Agus yang tidak menyetujui negara The Panasdalam, karena dianggap subversif mendirikan negara di dalam negara, dan terus mencari Pidi, namun selalu gagal menemui Pidi. Seakan hanya tempelan untuk memperpanjang durasi film.