Kali ini film "The Lion King" muncul dalam wujud nyata kehidupan satwa di hutan Afrika, bukan gambaran animasi kartun (1994). Kisah kehidupan manusia yang di fabel kan dalam wujud satwa memang selalu menarik untuk ditonton.
Film "The Lion King" kali ini sangat kuat dengan visualisasi dan filosofi kehidupan. Meski film ini diperuntukkan untuk anak-anak, sebaiknya orang tua mendampingi saat menonton agar orang tua dapat menjelaskan arti filosofi kehidupan yang tersirat dalam film ini. Visualisasi film ini sangat luar biasa, sangat indah dan fantastis.
Dalam kehidupan, senantiasa ada si baik dan si jahat. Simba si anak singa putra mahkota (suara Donald Glover) dari pasangan Raja Mufasa (suara James Earl Jones)Â dan Ratu Sarabi (suara Alfre Woodard) sejak diperkenalkan kepada warga hutan sebagai putra mahkota di Pride Rock, ternyata memiliki sifat bandel, pemberani namun tanpa perhitungan matang, sehingga mudah jatuh pada situasi berbahaya.
Scar (suara Chiwetel Ejiohor), adik raja Mufasa yang tidak hadir saat perkenalan putra mahkota, ternyata memiliki sifat licik untuk merebut tahta kakaknya.
Simba dan ayahnya Mufasa cukup dekat, sang ayah mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan tentang lingkaran kehidupan. Agar tidak semena-mena dalam menjalani kehidupan. Setiap mahluk akan mati pada masanya harus tenggelam, dan akan muncul mahluk baru pada saat terbit. Ada hal-hal yang tidak boleh dilanggar, agar tidak jatuh ke dalam bahaya.
Simba si singa kecil pemberani, justru memiliki rasa penasaran atas larangan ayahnya, ditambah bujukan pamannya, membuatnya nekad mengunjungi daerah terlarang bersama temannya Nala (suara Beyonce), meski sudah diingatkan berkali-kali oleh Zazu (suara John Oliver), burung enggang pembawa berita kerajaan.
Disana bahaya sudah menanti, sekelompok hyena buas yang selalu bermusuhan dengan Raja Mufasa, siap menghabisi ke dua singa kecil. Untunglah Raja Mufasa cepat datang menolong dengan menghardik ratu hyena, Shenzi.
Kegagalan Scar membunuh Simba, membuatnya makin kesal dan meningkatkan kerjasama dengan hyena untuk menjatuhkan kekuasaan Raja Mufasa dan menyiapkan pemberontakan.
Simba yang masih polos diminta belajar mengaum di ngarai oleh Scar, auman singa kecil ini justru mendatangkan ancaman karena sekelompok kerbau liar berlari menyelamatkan diri dan hampir mencelakakan Simba. Raja Mufasa berhasil menolong Simba, tetapi justru dipukul jatuh oleh Scar sehingga tewas. Lalu Simba difitnah oleh Scar telah membunuh ayahnya, dan diusir, tetapi sekawanan hyena diminta mengejar dan membunuhnya. Beruntung Simba berhasil menyelamatkan diri.
Scar mengumumkan dirinya menjadi raja dengan alasan Raja Mufasa dan Simba telah mati dan mendapat dukungan dari kawanan hyena.