Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pergeseran Ekonomi, Bukan Penurunan Pasar

21 Februari 2019   06:13 Diperbarui: 21 Februari 2019   06:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Unicorn (sumber: www.reddit.com)

Saat mendengar kabar tutupnya gerai Matahari, Centro atau Hypermart, secara otomatis orang awam akan menduga perekonomian sedang lesu. Dampak tutupnya pasar swalayan atau toko serba ada ini tentu berdampak pada pemutusan hubungan kerja banyak tenaga kerja, entah itu SPG, kasir, office boy / girl, security, pembelian, teknisi, administrasi maupun hingga di aras manager sampai direktur.
Anak : "Pak, benarkah tutupnya beberapa gerai pasar swalayan dan toko serba ada disebabkan lesunya perekonomian di negara kita?"
Bapak : "Belum tentu, tutupnya beberapa pasar swalayan dan toko serba ada tidak hanya terjadi di Indonesia. Di negara-negara lain hal inipun terjadi."
Sejak munculnya e-commerce, dan banyak "e" lainnya, seakan-akan menggerus bisnis lainnya. Saat pembayaran tol, belanja di toko dan parkir menggunakan e-money, entah kemana petugas tol dan petugas parkir. 
Sejak munculnya e-banking, pelan-pelan CS dan Kasir di bank menghilang, transaksi perbankan dilakukan dengan smartphone atau komputer, seperti melakukan transfer dana, pembukaan deposito dan lain-lain. Penarikan uang tunai digantikan oleh mesin ATM.
Lalu ada lagi dompet elektronik, smartphone berubah menjadi dompet, pembayaran dilakukan melalui smartphone dengan sistem pemindaian QR Code. Untuk beli makanan, ngopi, bayar parkir bisa menggunakan GoPay, Ovo, T-Cash dan sejenisnya. 
Pembelanjaan bisa dilakukan dari mana saja, hanya sebatas jempol menari diatas keyboard smartphone, mau beli baju, sepatu, sembako, tiket pesawat, voucher hotel hingga tiket bioskop. Transaksi dilakukan melalui marketplace dalam negeri maupun luar negeri, seperti Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak, atau yang berasal dari luar negeri seperti Amazon, Alipay atau Shopee.
Untuk transportasi taksi dan ojek digantikan dengan taksi online (GoJek dan Grab) dan ojol juga oleh GoJek dan Grab. Mau beli makan tapi mager ? Tinggal gunakan jasa GoFood dari GoJek atau GrabFood. Uniknya perusahaan GoJek dan Grab tidak memiliki armada taksi seperti halnya Blue Bird dan Express.
Tapi jangan salah, UMKM yang tumbuh dan bekerja sama dengan marketplace juga tumbuh subur dimana-mana. Bisnis ekspedisi juga ikut terdongkrak. Mungkin karyawan bekas toko serba ada sekarang pindah bekerja ke toko yang menjual sepatu secara online dan sejenisnya atau pindah bekerja ke jasa ekspedisi seperti Tiki, JNE atau J&T.
Jadi tidak terjadi tumpukan pengangguran, meski ada perusahaan yang tutup ada karyawan kena PHK, tapi di sisi lain banyak dibuka lowongan kerja baru. Dengan demikian yang terjadi bukan lesunya perekonomian, tetapi telah terjadi pergeseran ekonomi (shifting economy)."
Anak : "Pantas ya pak, Kementerian Kominfo memiliki target 5 unicorn."
Bapak : "He he, koq kamu ikut-ikutan menyebut unicorn, emang kamu tahu apa itu unicorn. Unicorn adalah perusahaan start-up dengan nilai valuasi di atas USD 1 Miliar. Saat ini di Indonesia sudah ada empat unicorn, yakni GoJek, Traveloka, Tokopedia, dan BukaLapak.  Sedangkan yang valuasi diatas USD 10 miliar disebut Decacorn dan yang diatas USD 100 miliar disebut Hectocorn.
Pemerintah Jokowi-JK telah mempersiapan peningkatan fasilitas infrastruktur teknologi internet dengan satelit Palapa Ring. Jadi, Indonesia juga tidak mau ketinggalan memiliki miliader-miliader  muda yang mampu menjadi perusahaan start-up sekelas unicorn bahkan kalau perlu lebih tinggi lagi. Dekrenas sudah dibentuk, guna menampung aspirasi kreatif anak-anak milineal Indonesia."

** Anak Bertanya Pada Bapak (Pergeseran Ekonomi - bagian 16)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun