Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk Kenali, Ragam Oleh-oleh Khas Tangerang Selatan

11 April 2018   06:45 Diperbarui: 11 April 2018   08:19 5852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sagon Bakar (Sumber: Gapey Sandi)

Tangerang Selatan (Tangsel) adalah sebuah kota baru yang sah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada 29 Oktober 2007. Kota Tangsel memiliki tujuh Kecamatan, yakni Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.

Sentra industri dan ekonomi kreatif berupa pusat pembuatan dan penjualan oleh-oleh khas Tangerang Selatan terus diupayakan untuk memanjakan tamu yang berkunjung ke kota Tangsel.

Diawali dengan penetapan destinasi pariwisata, lalu dikembangkan sentra oleh-oleh, tidak harus tempat baru, bisa saja tempat yang sudah ada, namun ditata lebih baik, dan dipublikasikan agar lebih dikenal. Nantinya di sentra oleh-oleh khas Tangsel akan digelar berbagai kegiatan kesenian guna menarik para tamu datang berburu oleh-oleh.

Oleh-oleh khas Tangsel khas Tangsel memang belum banyak, karena sedang dipetakan, agar tidak tumpang tindih dengan kota Tangerang maupun provinsi Banten. Beberapa item oleh-oleh yang sudah bisa digolongkan dan diakui sebagai khas Tangsel adalah:

1. Dodol Cilenggang

Dodol ini memiliki cita rasa berbagai jenis agar menarik pembeli, seperti dodol asli maupun yang sudah diberi variasi rasa durian, rasa wijen, dan rasa lainnya. Dikemas dalam bentuk bulat lonjong dengan warna coklat gelap.

Kudapan khas Betawi ini terbuat dari beras ketan, dodol Cilenggang dibuat khusus sehingga mampu bertahan hingga tiga bulan. Harganya juga tidak terlalu menguras kantong hanya sekitar 30 ribu Rupiah per kilogram.

Dodol Cilenggang dapat dibeli di Rumah Dodol Mugi Jaya dengan alamat jalan Cilenggang I Pelayangan, RT 04 RW 02, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.

Dodol Cilenggang (sumber: www.antaranews.com)
Dodol Cilenggang (sumber: www.antaranews.com)
2. Sagon Bakar

Sagon disini sebenarnya tidak dibakar, melainkan dipanggang di atas oven. Rasanya gurih dan lezat dengan tekstur yang lembut. Sagon Bakar yang paling kondang di Tangsel adalah produksi Irma Husnul Hotimah di daerah Pamulang Estate.

Sagon Bakar (Sumber: Gapey Sandi)
Sagon Bakar (Sumber: Gapey Sandi)
3.Tahu Serpong

 Tahu Serpong secara tampilan nyaris sama dengan tahu-tahu dari daerah lain. Perbedaannya tahu Serpong digoreng dulu sebelum disajikan.  Teksturnya cukup berisi dan berair. Setelah disantap dengan cabe rawit atau sambal kecap, rasanya oke juga. Sentra penjualan tahu serpong terletak di Kelurahan Muncul, sebuah pabrik tahu sederhana milik Kiwang.

4. Kacang Sangrai

Kacang Sangrai adalah kudapan kacang tanah khas Tangsel. Rasanya yang gurih dan manis sangat enak disantap sambil nonton film atau pertandingan sepak bola. Kacang tanah yang diolah dengan cara di sangrai ini, digoreng tanpa minyak, banyak dijual di daerah kecamatan Setu.

5. Batik Tangsel

Meski merupakan turunan dari batik Banten, batik Tangsel telah memiliki ragam atau motif khas, dengan mengadaptasi kearifan lokal, seperti motif Kacang Sangrai, Anggrek, Ikan Bandeng, Ayam Werang, Situ Gintung, Al Batani, Jawara Banten, Sekar Jagat dan Stasiun Sudimara. Deretan karya kreatif seniman pengrajin batik Tangsel ini memiliki citra seni tinggi. Salah satu pengrajin Batik Tangsel yang sudah go international adalah Neilty.

Bila Anda sedang kedatangan tamu di Tangsel, jangan ragu perkenalkan oleh-oleh khas Tangsel di atas. Oleh-oleh khas Tangsel sudah dapat dibeli di Toko Asipa yang terdapat di perempatan Gaplek, Pamulang. Selain makanan juga disediakan cindera mata seperti t-shirt dan gantungan kunci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun